TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas penjualan pakaian bekas atau sekarang lebih populer dengan istilah thrifting di Pasar Senen masih tetap berlangsung.
Menurut para pedagang yang membuka toko di lantai 2 Pasar Senen, mereka tinggal menghabiskan stok yang ada. Karena selanjutnya, mereka tidak tahu harus kulakan kemana karena agen pakaian bekas sudah digerebek dan disegel pemerintah.
Dari pantauan Tempo, Kamis, 23 Maret 2023, kios-kios ayang ada di lantai 2 masih ramai didatangi pembeli. Mereka silih berganti mencari-cari pakaian yang mereka inginkan, berpindah dari satu kios ke kios lain.
Namun suasana tersebut, berbanding terbalik dengan suasana lantai 3, lokasi di mana agen ballpress pakaian bekas digerebek dan disita barang dagangannya.
Pantauan Tempo, Kamis, 23 Maret 2023 suasana kios-kios nampak sepi,mencekam terutama gelap karena lampu mati. Seperti lokasi bekas tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan, kawasan itu dikelilingi police line.
Tidak ada aktivitas di sana, kecuali warga yang memarkirkan kendaraannya. Karena kios itu berada berdampingan dengan parkiran mobil.
Salah satu penjual pakaian bekas di lantai 2, Irwan, 30 tahun menyatakan akan segera menutup kiosnya karena stok yang sudah mau habis.
Menurut penuturan Irwan, dirinya membeli atau kulak sebanyak 1 hingga 3 ballpress setiap seminggu yang bisa dijual selama 1 minggu. Minggu ini ia belum sempat kulak, karena agen-agen langganannya digerebek aparat dan barangnya di sita.
“Setiap Senin beli 1-3 ballpress habis 1 minggu. Taruhlah 2 bal seminggu. Kemarin belum sempat beli karena sudah terlanjur disegel. Hari minggu pedagang bal tutup,” kata Irwan kepada Tempo, Kamis, 23 Maret 2023.
Kejadian penggerebekan itu diakui Irwan sangat mengagetkan. Tidak ada pemberitahuan sebelumnya atau komunikasi antara aparat dengan dirinya. Saat penggerebekan berlangsung Irwan masih berada di kios 2x2 meter miliknya, berdagang.
Saat ini, Irwan memiliki 2 karyawan kios, namun di pertengahan Ramadan ini, jika pemerintah tidak segera memberikan solusi, karyawannya akan di berhentikan.
“Karyawan 2 mau di PHK karena gak ada barang yang dijual lagi. Kalau saya ada tabungan Rp 10-15 juga besok pertengahan puasa saya telepon,” ucapnya.
Menurutnya, hal ini juga dirasakan oleh pengecer lain yang nasibnya berada di ujung tanduk. Harga ballpress pakaian bekas bervariasi sekitar mulai Rp 2-3 juta. Perbedaan harga tergantung ke populeran barang.
Tengkulak menerapkan sistem membeli kucing dalam karung, jadi iseng-iseng berhadiah bongkar-bongkar ballpress dapat barang bagus.
“Kalau pemerintah ngomong katanya pakai ini gatal-gatal ada jamurnya. Sekarang ada pernah denger gak orang yang pakai mati terus meninggal. Makanya gayanya Zulhas kemarin, aku pegang aja nih bersin. Kan lebay terlalu melebih-lebihkan dia tidak tahu dilapangan seperti apa,” kata salah satu pengusaha pakaian bekas, Rifai Silalahi kepada Tempo.
Menurutnya, penjualan pakaian bekas saat ini sudah berbeda dengan dulu. Jika dulu dari ballpress langsung dijual, sekarang baju-baju itu di loundri terlebih dahulu, dipasangi label dan baru dijual dalam kondisi bersih.
Pilihan Editor: 20 Ribu Aja...100 Ribu Enam..! Warga Padati Pusat Penjualan Pakaian Bekas di Pasar Senen