TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dan intelijen, Susanintyas Kertopati, merespons pengangkatan eks Pengamanan Presiden (Paspampres), Mayor Jenderal Mohamad Hasan, sebagai Panglima Komando Daerah Militer alias Pangdam Jaya/Jayakarta. Menurut dia, seorang Pangdam harus tegas menjalankan tugas pokok dan fungsi alias tupoksi.
"Karena dalam menangani ancaman TNI juga mau tak mau harus patuhi aturan, termasuk paham mana tugas TNI, mana tugas Polri. Jangan jadi ovelapping atau tumpang tindih tupoksi," kata dia saat dihubungi Tempo, Sabtu, 25 Maret 2023.
Sebelumnya, Panglima TNI Yudo Margono mengangkat Hasan sebagai Pangdam Jaya per 8 Maret 2023. Hasan menggantikan Mayjen Untung Budiharta.
Acara serah terima jabatan baru berlangsung pada Jumat, 24 Maret 2023. Hasan diresmikan sebagai Pangdam Jaya. Sementara itu, Mayjen Novi Helmy Prasetya menjabat Pangdam Iskandar Muda, posisi Hasan sebelumnya.
Nuning, sapaan akrab Susanintyas, menilai Hasan sosok militer yang profesional. Pandangan ini mengacu pada rekam jejak karier Hasan di dunia TNI.
"Menurut saya Mayjen Hasan sosok militer yang profesional. Dalam menghadapi permasalahan yang berkembang terkesan terukur," ujar dia.
Saat ditanya apakah Hasan akan mengikuti jejak Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman yang terkesan galak terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas), Nuning menjawab, masing-masing Pangdam Jaya memiliki karakter yang berbeda-beda.
Dudung Abdurachman pernah menjabat sebagai Pangdam Jaya. Dia pernah menyerukan agar Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan pada 2020.
“Masing-masing orang punya style sendiri. Mungkin pencapaian bisa sama, tapi cara berbeda,” tutur Nuning.
Pilihan Editor: Sambut Pangdam Jaya yang Baru, Heru Budi: Sahabat Saya sejak Jadi Paspampres
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.