TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum tiga terdakwa dalam kasus sabu eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa, semula berharap Jaksa Penuntut Umum (JPU) menjadikan kliennya sebagai Justice Collaborator dalam sidang pembacaan tuntutan yang digelar Senin, 27 maret 2023.
"Mohon dipertimbangkan agar 'Justice Colabolator' kepada Doddy, Linda dan Syamsul Maarif ditetapkan hari ini oleh JPU," kata kuasa hukum Doddy, Adriel Purba di Pengadilan Negeri Jakarta Barat seperti dikutip dari Antara, Senin, 27 Maret 2023.
Adriel menangani tiga klien sekaligus yang terjerat dalam kasus tukar barang bukti sabu dengan tawas. Ketiganya adalah eks Kapolres Bukittinggi Dody Prawiranegara, Linda Pudjiastuti dan Syamsul Maarif. Perintah menukar barang bukti sabu itu disebut datang dari Irjen Teddy Minahasa.
Menurut Adriel, tiga kliennya layak mendapatkan JC lantaran telah membantu membuka fakta kasus peredaran narkoba selama persidangan. Selama persidangan, Doddy menyatakan hanya mengikuti perintah mantan Kapolda Sumatera Barat, Teddy Minahasa, untuk menjual sabu seberat 5 kilogram sabu.
"Nah jadi kita lihat bahwa aktor intelektual penggagasnya itu Tedy. Dody, Linda dan Maarif, yang bukan aktor utama harusnya," kata Andriel.
Dia berharap pengajuan JC atau pelaku yang bekerjasama dengan penegak hukum untuk membongkar kasus ini dipenuhi jaksa penuntut umum.
Jaksa tidak menganggap ketiganya sebagai justice collaborator