TEMPO.CO, Jakarta - Sigit Sutrisno, 69 tahun korban penipuan Mahfudz Abdulah, menceritakan ia ditipu sejak pemilik agen travel umrah PT Naila Syafaah Wisata Mandiri sejak Mahfudz menjadi pimpinan PT Garuda Angkasa Mandiri (GAM).
Uang pensiun dinas dari Bangkok, ia niatkan dipakai untuk biaya ibadah umrah pada 2015. Sigit bertemu dengan rekannya. Berawal dari selembar brosur yang menawarkan perjalanan rohani ke Mekah. Paket yang ditawarkan di antaranya adalah ibadah umrah dengan biaya perjalanan dapat diangsur selama satu tahun.
“Nah saya pikir, saya tanya. ‘Kalau lunas langsung berangkat enggak’. Terus saya bayar sekitar Rp 22 juta per orang,” kata Sigit kepada Tempo, Rabu, 29 Maret 2023.
Penawaran itu diambil pria asal Tangerang itu. Ia ambil paket umrah untuk dua orang yakni ia dan istrinya. Sigit bayar Rp 44 juta secara lunas.
Harapannya patah untuk segera berangkat karena agen travel milik Mahfudz itu mengulur-ulur keberangkatan. Hingga akhirnya ada panggilan pelaksanaan manasik haji. Setelah melakukan manasik haji, Sutrisno mendapat kabar agen travel itu digerebek kepolisian.
“Di situ namanya berubah. Jadi, MWZ. Nah, saya di situ dikasih tahu. Kalau saya sudah siap diberangkatkan, disuruh nambah Rp 5 juga sama Rp 2,5 juta untuk loading. Total Rp 52,5 juta,” ucapnya.
Satu tahun kemudian, tidak ada informasi kelanjutan keberangkatan. Namun, Sigit sempat diminta untuk melakukan manasik haji. Ia bertemu secara langsung dengan Mahfudz dan istrinya. Istri Mahfudz yang dulu makan bersamanya bukanlah yang ada dalam berita penangkapan saat ini. “Jadi itu ketemu sama istrinya. Itu istri baru (yang ditangkap),” ucapnya.
Pertemuan itu membahas soal janji pemberangkatan. Mahfudz menjanjikan Sigit dan istrinya berangkat pada 16 November 2016. “Terus batalnya dikasih manasik. Saya disuruh tambah (biaya) ya tambah,” katanya.
Buah penantian Sigit dan sang istri cukup panjang, hingga muncul kecurigaan ketika agen travel yang ia daftar berubah nama menjadi PT Madinatulhujjah Wisata Ziarah (MWZ) mengabarkan untuk melakukan manasik lagi. Bahkan ada kabar Mahfudz mau meminjam uang lagi untuk pembelian tiket, ketika agen mengabarkan visa sudah siap.
Ada yang janggal, tiket keberangkatan diberikan dari maskapai Merpati, yang saat itu sudah tidak beroperasi.
“Udah saya bayar kok tiba-tiba mau pinjam uang, visanya udah ada. Nah, saya lihat kok tiketnya tiket Merpati. Jadi, struk tidak jelas gitu kan, Merpati kan tidak ada. Dari situ saya sudah mulai curiga, saya tarik aja, ‘iya ya ya diiyain enggak bisa’. Terus akhirnya saya tarik paspor. Udah saya laporkan ke polisi,” ucapnya.
Mahfudz akhirnya masuk bui. Sigit sempat menjenguknya dan menyampaikan agar pemilik travel itu membuat surat pernyataan mau mengganti rugi para korban.
“Tahu (ditahan), justru waktu dia ditahan saya pernah besuk. Saya sampaikan Pak Mahfudz bikin surat pernyataan saja kalau mau mengembalikan dan mau jalankan,” katanya.
Baca juga: 6 Fakta Penipuan Jemaah Umrah Naila Syafaah, Pelaku Terancam 10 Tahun Penjara
Pemilik agen travel sempat menghilang
Penahanan dilakukan selama dua sampai tiga bulan. Menurut Sigit, pemilik agen travel itu sempat menghilang cukup lama sebelum akhirnya mengakuisisi PT Naila Syafaah Wisata Mandiri.
Uang biaya umrah Sigit dan rekan-rekannya tidak dikembalikan hingga saat ini. Para korban agen travel PT GAM dan MWZ sempat mencari Mahfudz berkali-kali di agen PT Naila terdekat. Namun, para pekerja di agen berdalih tidak ada nama Mahfudz Abdulah, adanya adalah Abi Wahid yang diketahui orang yang sama.
“Nah di PT Naila itu dia berubah panggilan. Jadi, jami setiap datang (pegawai jawab) enggak tahu dari Abi Mahfudz ganti Abi Wahid,” tuturnya.
Mengetahui uangnya tidak kembali Sigit sudah pasrah. Jika dari aset Mahfudz yang disita bisa dikembalikan, ia senang hati. Dari catatan perjalanan di PT GAM, kata Sigit, Mahfudz mempunyai ciri khas menipu orang.
“Kalau masih ada aset dan uangnya yang bisa disita bisa balik. Alhamdulillah kalau bisa, paling tidak diproses,” katanya.
Sigit sebelumnya sudah menjalankan ibadah haji dan umrah, kemudian ia ditipu Mahfudz saat ingin menjalankan ibadah umrah lagi.
Pilihan Editor: Kecam PT Naila Syafaah, Komnas Haji dan Umrah: Jangan Tergoda Fasilitas Wah Tapi Bawa Musibah
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.