TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya telah menutup 14 titik putar balik atau u-turn di jalanan Ibu Kota. Penutupan ini dinilai dapat menjadi solusi Jakarta macet.
“Hasil evaluasinya tentu berpengaruh (mengurai kemacetan) karena hambatan-hambatan true traffic itu berkurang dan itu sedang dilakukan kajian,” kata dia saat ditemui di halaman Pendopo Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Maret 2023.
Menurut Syafrin, penutupan 14 u-turn berpengaruh dalam mengurai kemacetan di Ibu Kota. Dia tak merincikan di mana saja lokasinya.
Dishub DKI, lanjut dia, selanjutnya akan memberlakukan sistem satu arah (SSA) pada tujuh ruas jalan. Saat ini, SSA sudah diimplementasikan di satu ruas jalan, tepatnya di Jalan Jembatan Besi 12.
“Berikutnya, di beberapa lokasi sudah mulai akan dilakukan uji coba. Target kami keseluruhannya akan selesai di medio tahun ini, pertengahan tahun ini (Juni),” ucap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan kemacetan di Jakarta terjadi sepanjang hari, dari pagi hingga malam hari. Hal ini karena Jakarta terlambat 30 tahun membangun transportasi publik.
Karena minimnya ketersediaan transportasi publik, orang-orang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi. Meski saat ini sudah ada MRT, kata Jokowi, tapi baru tersedia satu jalur. Demikian pula dengan kereta LRT yang belum beroperasi.
Menurut Syafrin, Dishub DKI telah menyusun strategi guna mengatasi kemacetan Jakarta. Salah satunya yang bersifat mendesak adalah rencana penutupan 27 u-turn, yang saat ini sudah berlaku di 14 titik.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menangani permasalahan transportasi secara komprehensif sesuai dengan arahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
“Sesuai dengan arahan Pak Gubernur, kami telah menyusun strategi,” ujarnya.
Pilihan Editor: Jokowi Sentil Soal Kemacetan Jakarta, Anak Buah Heru Budi Jawab Solusinya LRT Velodrome-Manggarai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.