Tersangka Mahfudz Abdulah, pemilik biro travel umrah, menjual tiket umrah lebih murah dari harg yang telah ditetapkan Kementerian Agama. Selain itu, biro travel melakukan promosi yang gencar di media sosial dengan menyertakan testimoni dari jemaah yang sudah diberangkatkan.
“Melakukan promosi via media sosial. Kemudian dilihat programnya diikuti testimoni jemaah yang sudah berangkat. Untuk menarik jemaah berikutnya,” ucapnya.
PT Naila Syafaah Wisata Mandiri diketahui melakukan pemalsuan barcode atau QR code identitas jemaah lama ke jemaah baru. Identitas berisi nama lengkap, alamat, hotel menginap dan nama agen yang menjaga.Jadi, foto kartu identitas umrah berbeda dengan isi identitasnya.
Hengki menegaskan modus ini berbahaya dan mempunyai efek besar jika jemaah hilang atau terjadi apa-apa jemaah sulit untuk terdeteksi.
Biro travel umrah PT Naila Syafaah berani memalsukan QR code yang berisi data jemaah. Akibatnya antara foto jemaah dan barcode berbeda. Pemalsuan ini akan berbahaya manakala jemaah umrah hilang di Arab Saudi . "Susah terdeteksi, hotelnya di mana dan sebagainya,” kata Hengki.
Pilihan Editor: Travel Umrah yang Telantarkan Jemaah di Mekah Punya 316 Cabang di Seluruh Indonesia