23 Februari 2023
Sri Mulyani meminta Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Rafael yang dilaksanakan pada Kamis, 23 Februari 2023.
Pada hari yang sama saat pemeriksaan, Rafael menyampaikan permintaan maaf terkait kasus yang dilakukan anaknya. Permintaan maaf tersebut ditujukan untuk keluarga korban, keluarga besar PBNU, dan GP Ansor. Diketahui, korban, David merupakan anak dari salah satu pengurus GP Ansor.
"Saya ingin menegaskan bahwa hal ini merupakan masalah pribadi keluarga kami dan kami akan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan sesuai ketentuan yang berlaku," ujarnya dalam video keterangan, Kamis, 23 Februari 2023.
Ia juga menanggapi terkait ramai publik menyoroti harta kekayaannya. "Sebagai bentuk pertanggung jawaban, saya siap memberikan klarifikasi terkait harta kekayaan yang saya miliki. Saya siap mengikuti seluruh kegiatan pemeriksaan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan," kata Rafael.
24 Februari 2023
Sri Mulyani meminta Rafael segera dicopot dari jabatan dan tugasnya pada Jumat, 24 Februari 2023. Sri Mulyani menjelaskan, dasar pencopotan Rafael dari jabatan struktural adalah pasal 31 ayat 1 PP 94 tahun 2021 mengenai disiplin Pegawai Negeri Sipil.
"Dalam rangka untuk Kemenkeu mampu melakukan pemeriksaan, maka mulai hari ini saudara RAT (Rafael) dicopot dari tugas dan jabatannya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers pada Jumat, 24 Februari 2023.
Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan dalam kesempatan yang sama, menyatakan belum bisa melaporkan temuan awal dari pemanggilan yang dilakukannya bersama unit kepatuhan internal DJP kemarin. Ia menyebut butuh beberapa hari untuk memperoleh hasil pemeriksaan.
"Intinya, kami cocokkan antara yang dilaporkan dengan kemampuan ekonomisnya. Penghasilannya, mungkin pajak juga, apakah dia ada warisan atau ada penghasilan lain. Enggak sampai di situ, kami juga kerja sama sama instansi terkait seperti KPK, PPATK dan informasi lainnya," kata Awan.
Selanjutnya: Rafael menjalani pemeriksaan pertama…