TEMPO.CO, Depok - Pengobatan alternatif Ida Dayak yang dijadwalkan di GOR Madivif 1 Kartika Kostrad Cilodong, Depok, pada Senin kemarin terpaksa dibatalkan karena situasi tidak kondusif akibat masyarakat membeludak. Pangima Divisi Infanteri (Pangdivif) Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun juga membatalkan rencana pengobatan pada hari ini.
Dari pantauan Tempo di lokasi, Senin kemarin, ribuan warga dari Depok, Jakarta hingga Cilegon dan Surabaya datang berdesakan memenuhi lapangan tembak Kostrad Cilodong. Masyarakat, yang sebagian sudah datang sejak pagi itu sulit diatur, sehingga Ida Dayak yang sudah tiba di lokasi mengurungkan niatnya untuk mengobati warga.
Masyarakat kecewa dengan keputusan tersebut. Padahal ada calon pasien yang sudah menunggu sejak subuh dan kepanasan menunggu di tengah lapangan di bawah terik matahari.
Seorang warga Cilegon, Supriyanto, merada sangat kecewa setelah mendapat informasi pengobatan alternatif Ida Dayak dibatalkan.
"Masyarakatnya tidak tertib, sudah diatur sama aparat tidak bisa tertib. Yang cape akhirnya kita sendiri kan ya, tidak ada hasil,” kata Supriyanto di Cilodong, Senin, 3 April 2023.
Supriyanto menilai ketidaktertiban masyarakat membuat perempuan asal Kalimantan itu enggan untuk membuka praktik pengobatan alternatif di Kostrad Cilodong. Kendati kecewa, dia menyadari bahwa itu kesalahan bersama karena tidak mau diatur.
“Coba diatur seperti kambing atau kerbau, kan nurut. Ini semua pengen berobat, semua pengen dapat. Tapi jadinya malah tidak dapet apa-apa karena keserakahan diri, pengen semua ditangani,” ujarnya.
Menurut dia, seharusnya masyarakat yang hadir sadar jika tidak seluruhnya bisa ditangani oleh Ida Dayak. Dia berharap ke depannya, ketika ada jadwal pengobatan lagi dapat dibuat lebih tertib dan baik.
“Mungkin sebaiknya pakai online, daftarnya dibatasi,” ucap Supriyanto.
Selanjutnya Pangdivif Kostrad memutuskan membatalkan pengobatan Ida Dayak hari ini...