TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memilih menutup mulut dengan telapak tangannya ketika wartawan bertanya soal nasib eks warga Kampung Bayam. Hingga saat ini warga yang terpaksa angkat kaki karena proyek Jakarta International Stadium (JIS) itu belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam, meski sudah mengantongi SK hunian.
Heru Budi hanya mengatakan jika saat ini dirinya tengah fokus pada program yang sedang berjalan.
“Saya, kan konsen yang lebih urgent,” kata Heru Budi di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 3 April 2023.
Menurut Heru, program yang sedang berjalan saat ini dinilai lebih urgent atau mendesak dibandingkan persoalan warga Kampung Bayam yang belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB). Sebelumnya Heru pernah menyatakan bahwa urusan warga eks Kampung Bayam ditangani PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pengelola kawasan.
Ada 3 program yang menjadi prioritas Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di 2023. Program itu adalah pengendalian banjir, penanganan kemacetan, dan antisipasi dampak penurunan pertumbuhan ekonomi.
Dalam pengendalian banjir, Heru yang masih merangkat sebagai Kepala Sekretaris Kepresidenan itu akan membangun infrastruktur program antisipasi banjir, seperti pembangunan waduk, tanggul pengaman pantai, hingga pengadaan pompa dan pintu air.
Warga Kampung Bayam menunjukkan SK Hunian dan nomor unit untuk menempati rusun Kampung Susun Bayam (KSB) di depan Balai Kota, Kamis, 1 November 2022. Foto Tempo/Anisa Hafifah
Tidak hanya program antisipasi banjir, pihaknya kegiatan operasional dan pasca-bencana berupa perawatan pompa banjir, saluran drainase, serta pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.
Sementara itu, untuk penanganan kemacetan Heru Budi tancap gas melanjutkan pembangunan transportasi yang terintegrasi, mulai dari pembangunan LRT dan MRT.
Soal nasib warga eks Kampung Bayam yang terkatung-katung tanpa tempat tinggal, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim berniat menawarkan alternatif kepada mereka untuk pindah ke rusun lain. Puluhan kepala keluarga itu belum bisa menghuni Kampung Susun Bayam yang dibangun PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
“Saya mau tahu ya, mereka mau nggak ke rusun? Kalau mereka mau saya cariin. Kasihan juga,” kata Ali saat ditemui di Kamal Muara, Jakarta Utara, Selasa, 28 Maret 2023.
Ia berniat mencarikan rusun (rumah susun) apabila eks warga Kampung Bayam bersedia. “Bukan (Kampung Susun Bayam), rusun yang lain,” ujarnya.
Pilihan Editor: Warga Kampung Bayam Layangkan Banding Administratif, Minta Presiden Jokowi Turun Tangan