TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan atau Gulkarmat DKI Satriadi Gunawan mengatakan jumlah kejadian kebakaran pada Ramadan tahun ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2022 ada 165 kejadian, pada 2023 ada 154 kejadian,” kata dia saat dihubungi wartawan, Senin, 24 April 2023.
Melihat angka tersebut, kata dia, kejadian kebakaran di Jakarta mengalami penurunan 6,67 persen dibanding tahun lalu.
“Penyebab kebakaran tertinggi selama Ramadan oleh listrik dengan persentase pada 2022 sebesar 61,81 persen dan pada 2023 sebesar 62,99 persen,” ujar kepala Dinas Gulkarmat DKI itu.
Dia mengatakan objek yang terbakar tertinggi selama Ramadan adalah bangunan perumahan (BP) pemukiman dengan persentase 46,06 persen pada 2022 dan 41,56 persen pada 2023.
Sebelumnya, telah terjadi kebakaran di Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu dini hari, 22 April lalu yang didugaan disebabkan korsleting listrik.
“Dugaan sementara korsleting listrik,” ucap Satriadi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per hari ini jumlah keseluruhan terdampak kebakaran di Muara Angke, yaitu lebih kurang 219 unit rumah, 279 KK, dan 837 jiwa.
“Sebagian warga yang terdampak sedang berada di kampung halaman,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji.
Sebelumnya, pada Kamis lalu, sebuah restoran di Mall Senayan City, Jalan Asia Afrika Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada pukul 18.40. Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat Kusnanto mengatakan objek terbakar adalah Restoran Best Boss Ever.
Api dapat dipadamkan pukul 18.50. Kebakaran diduga disebabkan karena kebakaran Air Conditioner (AC) di restoran seluas 5 x 4 meter persegi. “Yang terbakar AC sudah bisa teratasi,” ucapnya, Kamis, 20 April 2023.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun Sudin Gulkarmat belum bisa memastikan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran dari kabel listrik di dalam tembok gipsum restoran itu.
Pilihan Editor: Kebakaran di Muara Angke, Dinas Gulkarmat DKI Duga Disebabkan Korsleting Listrik