TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menilai suhu panas di Ibu Kota beberapa hari ini akan semakin terasa ketika para pemudik sudah kembali dan beraktivitas seperti biasa.
"Sekarang belum terlihat masalah akan tetapi dalam beberapa hari mendatang akan timbul kondisi Jakarta yang makin panas karena panas yang terperangkap oleh awan polusi," kata dia melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 April 2023.
Dia menilai pada saat terjadi kemacetan di jalan, suasana akan bertambah panas dan karenanya harus segera diantisipasi. Salah satunya dengan segera mengoperasikan LRT Jabodebek.
"LRT sudah ada jalurnya, akan tetapi terlihat mandek tanpa kemajuan beberapa bulan ini," katanya.
Politikus PDIP itu menilai saat ini tidak ada kejelasan soal operasional LRT Jabodebek padahal sudah tertunda berbulan-bulan. "Sebaiknya ini menjadi prioritas Kementerian Perhubungan agar pengorbanan masyarakat yang rela macet saat pembangunan jalur LRT menjadi terbayarkan," kata dia.
Selain itu, ia meminta ada upaya untuk mengurangi mobil yang masuk ke Jakarta dari daerah sekitar. Hal ini salah satu cara untuk mengurangi pemanasan di Jakarta.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 10 kota di Asia, yang sebagian besar melanda negara Myanmar dan India, mengalami gelombang panas.
"Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas," tulis BMKG dalam unggahan di Instagram resminya yang dikutip Tempo.
BMKG Wilayah II mencatat rekor suhu maksimum harian tertinggi 37,2 derajat celcius pada dasarian II April, tepatnya di Ciputat, Tangerang Selatan pada 17 April 2023.
Hal ini disebabkan adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa. Suhu panas pada April di wilayah Asia selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari yang menyebabkan lonjakan panas di tahun ini terparah.
Selanjutnya, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun, sehingga potensi suhu udara panas seperti ini dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.
Pilihan Editor: Kebut Pembangunan Infrastruktur TOD, Dirut MRT Jakarta: Untuk Pejalan Kaki