TEMPO.CO, Jakarta - AG, terpidana dalam kasus Mario Dandy, disebut kini mengalami stress berat saat menjalani proses hukuman. Dia divonis 3,5 tahun dalam kasus penganiayaan D, anak pimpinan GP Ansor.
Kondisi AG itu disampaikan kuasa hukumnya, Sony Hutahean. “Nah untuk kondisi anak AG sekarang itu kondisinya luar biasa stresnya. Ini akan menjadi trauma seumur hidup buat anak AG,” kata Sony di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Mei 2023.
Sony mengatakan, putusan hukuman penjara 3 tahun 6 bulan itu merupakan hukuman yang berat untuk anak usia 15 tahun.
“Kita bayangkan anak 15 tahun ini harus mengalami hal-hal seperti ini. Teman-teman media sudah melihat kan bagaimana video tadi sebenarnya kejadian real ya. Jadi, coba kita bayangkan sendiri saja apa sih yang dialami oleh anak 15 tahun ini dengan nestapa segila ini. Kita lihat mungkin adik kita, itu ibaratkan anak 15 tahun harus mengalami hal seperti ini,” ucapnya.
Anggota tim kuasa hukum AG yang lain, Mangatta Toding Alo mengatakan, terakhir bertemu AG dalam kunjungan terakhir di minggu lalu. Ia menyimpulkan dari fakta dan bukti yang ada, AG juga merupakan korban manipulasi dari Mario Dandy Satrio (MDS) dalam kasus penganiayaan itu.
“Bahwa memang anak AG ini selain korban yang paling menderita adalah anak D. Tapi anak AG merupakan korban manipulasi yang luar biasa dari MDS,” ucapnya.
Hal ini lantaran Mario Dandy membuat AG berada di lokasi saat itu. “Jadi MDS ini adalah orang yang membuat anak AG berada di lokasi saat itu. Padahal, tadinya mau bersama mamanya dan bersama teman-temannya mau facial. Tiba-tiba dia menjemput karena bolos magang dan lain-lain. Tiba-tiba berada di lokasi kejadian itu dan memperalat anak AG untuk bertemu anak D,” katanya.
Pilihan Editor: Putar Video CCTV, Pengacara Sebut AG Orang Pertama yang Tolong D usai Dianiaya Mario Dandy