TEMPO.CO, Jakarta - Mangatta Toding, kuasa hukum AG menyebut kliennya sempat menangis saat diperlihatkan rekaman CCTV penganiayaan D oleh Mario Dandy Satriyo (MDS). Saat pertama kali diperlihatkan rekaman itu, AG menundukkan kepala, menangis dan langsung pergi ke kamar mandi.
“Sebenarnya waktu melihat CCTV pertama ini, kami lihat di Polda waktu itu kami dan pak Sony (tim kuasa hukum AG) melihat AG langsung menunduk. Itu awal pemeriksaan, sempat kita stop. Anak AG menangis, dia masuk ke kamar mandi di dalam tempat pemeriksaan,” kata Mangatta dalam konferensi pers pada Kamis, 4 Mei 2023.
Mangatta mengatakan, rekaman video penganiayaan anak pengurus GP Ansor ini didapat polisi dari CCTV sebuah rumah yang dekat dengan peristiwa penganiayaan terhadap D di Perumahan Green Permata Residence, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Ini video membantah keterangan yang menyatakan AG adalah biang kerok penganiayaan itu. Dari video, jelas tampak AG dalam kondisi ketakutan dan tidak tega melihat kekerasan oleh Mario Dandy," kata Mangatta.
Video yang diputar dalam konperensi pers merupakan versi yang telah dipotong. Tempo mendapatkan versi lengkap video CCTV itu yang berdurasi 42.57 menit.
Video itu memperlihatkan secara detail kronologi hingga respons AG, anak berkonflik dengan hukum yang disebut sebagai pemicu amarah Mario Dandy hingga menganiaya D. Akibatnya, D sempat koma dan mendapatkan perawatan sangat intensif di rumah sakit.
Dalam video itu terlihat dari kejauhan aktivitas Mario, Shane Lukas dan AG. Pada menit 5.01 berjalan 2 orang yakni Mario dan D kemudian duduk di trotoar belakang mobil Rubicon milik Mario dengan pelat nomor B 120 DEN yang terparkir di pinggir jalan.
Pada saat keduanya duduk, muncul Shane dan AG mengikutinya. Mario terlihat menyalakan rokok dan seperti mengobrol cukup lama. Mulai pada sekitar menit 7.47 D terlihat mengambil posisi push up.
Video itu memperlihatkan secara detail, D mengambil sikap tobat atau sujud kepala berada di aspal dengan tangan di belakang pinggang.
Selang beberapa saat, AG terlihat mengambil korek di trotoar samping D bersikap tobat. Lokasi itu merupakan tempat Mario dan D sempat berbincang dan merokok bersama.
AG menyalakan rokok membelakangi D. Kemudian, duduk melihat ke arah Mario, AG dan Shane Lukas.
Selanjutnya kuasa hukum sebut AG merokok karena stres...