TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono tak ingin terjadi lost generation di Jakarta. Oleh karena itu, ia mengangkat eks Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti menjadi Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta.
"Bu Kepala Dinas Kesehatan kita angkat menjadi Asisten untuk permasalahan stunting. Jadi, kalau kita tidak bersama-sama memperjuangkan itu bisa 10-15 tahun dari sekarang menjadi lost generation," kata Heru Budi dalam sambutannya saat membuka kegiatan PGRI di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 5 Mei 2023.
Dia menilai bahwa guru berperan penting dalam mencegah lost generation, sehingga penting untuk guru berinteraksi secara langsung dengan anak didiknya.
"Guru tidak bisa digantikan dengan siapapun, oleh robot, dan lain-lain karena pertemuan tatap muka, tatap mata itu sangat penting. Kita lihat anak didik kita, apakah dia sehat, apakah kemampuannya sama," ujarnya.
Untuk itu, eks Wali Kota Jakarta Utara itu meminta para pendidik, yaitu guru menyediakan waktu mendengarkan cerita para murid. Guru juga diminta memastikan agar murid mendapatkan Kartu Jakarta Pintar atau KJP.
"Simple aja, saya minta, kita kan ada KJP, pastikan itu sampai kepada mereka. Bagaimana caranya, lima menit di setiap kelas, Guru setiap hari panggil anak murid cerita apa saja di depannya," kata dia.
Heru Budi bercerita pengalamannya pada saat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara, ada siswa yang mengalami tindak kekerasan. "Waktu Wali Kota di Jakarta Utara, tahun 2014 karena saya ajak bicara anak itu bicara di depan dan dia bilang mendapatkan kekerasan," ucapnya.
Heru Budi pun mengatakan tugas Guru di DKI, minimal mendengarkan cerita anak sambil melihat kondisinya. "Apalagi murid itu mendapatkan KJP, simpel, kok bajunya lusuh, kan sudah ada KJP. Sampai gak? Jangan-jangan dibelikan rokok," katanya.
Pilihan Editor: Heru Budi Minta Dinas Pendidikan Dukung Konsep Zonasi Sekolah dan Lebih Perhatikan Peserta Didik