Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemprov Duga dari 194 Ribu Pemilik KTP DKI di Daftar Penonaktifan Ada yang Terima Bansos

image-gnews
Petugas PPSU menurunkan bansos Covid-19 yang dibagikan di Semper Barat, Jakarta pada 20 April 2020.  Bansos ini diberikan kepada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta dengan kriteria warga berisiko tinggi di atas 60 tahun, yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, kanker, hipertensi, paru-paru, serta untuk warga pekerja informal terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemsos.go.id
Petugas PPSU menurunkan bansos Covid-19 yang dibagikan di Semper Barat, Jakarta pada 20 April 2020. Bansos ini diberikan kepada warga yang belum mendapatkan bantuan sosial dari Pemprov DKI Jakarta dengan kriteria warga berisiko tinggi di atas 60 tahun, yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, kanker, hipertensi, paru-paru, serta untuk warga pekerja informal terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kemsos.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Disdukcapil DKI Jakarta belum bisa memastikan apakah 194 pemilik KTP DKI yang masuk dalam daftar penonaktifan karena tak lagi tinggal di Jakarta itu semuanya penerima bantuan sosial atau bansos atau tidak. Namun, ia menduga ada yang menerima.

“Bisa jadi. Kemarin ada bansos yang dikembalikan, ya, karena itu tadi. Itulah makanya saat ini kita perlu melakukan verifikasi kembali karena data ini kan dari 2019, 2020, 2021,” kata Kepala Disdukcapil DKI Budi Awaluddin, Jumat, 5 Mei 2023.

Tidak hanya bansos, dari 194 ribu NIK yang masuk dalam daftar penonaktifan diduga juga menjadi golongan putih atau golput pada pemilihan umum sebelumnya.

“Sama halnya kaya pertanyaan Komisi A kemarin, apakah 194 ribu ini ke KPU adalah mereka yang golput? Bisa jadi, Pak karena yang golput untuk caleg kemarin itu hampir 23 persen, yaitu sekitar 1,8 juta jiwa,” katanya.

Oleh karena itu, Budi menilai penonaktifan NIK perlu dilakukan karena berdampak ke seluruh aspek, tidak hanya soal penyaluran bantuan, tetapi juga penggunaan suara pada Pemilu mendatang.

“Jika ini bisa dihentikan, peluang untuk golput kecil kemungkinan karena DPT (Daftar Pemilih Tetap) disesuaikan dengan kondisi masyarakat secar de facto dan de jure,” ujarnya.

Sebab, kata dia, saat ini KPUD menentukan daftar pemilih berdasarkan konsep de jure, yaitu berdasarkan domisili yang tercantum pada KTP.

“Semisal DPT itu mereka ada di lokasi de facto dan de jure, maka akan lebih dekat dengan TPS dan itu lebih mudahkan partisipasi akan semakin banyak. Oleh karenanya penonaktifan ini akan kordinasi dengan berkurangnya golput,” katanya.

Selain itu, Disdukcapil belum mengetahui ke daerah mana pindahnya 194 ribu pemilik NIK tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pertanyaan yang sulit untuk dijawab, di mana mereka pindahnya, kita nggak tahu karena mereka enggak pernah melapor dan mereka nggak pernah lapor, sehingga kita enggak bisa ngecek. Jadi, nggak tahu di mana,” ujar Kadis Dukcapil DKI itu.

Disdukcapil DKI Jakarta rencananya akan menonaktifkan NIK KTP DKI warga yang berdomisili di luar Jakarta pada Maret 2024. Setelah NIK KTP dinonaktifkan, warga pemegang KTP DKI yang tinggal di luar Jakarta itu tidak dapat mengakses layanan perbankan, kesehatan, dan seluruh layanan yang menggunakan NIK.

“Penonaktifkan sementara NIK-nya, dampaknya saat melakukan transaksi, misalnya perbankan, Samsat, bayar pajak, bayar BPJS akan ada semacam notifikasi bahwa anda harus ke Dinas Dukcapil,” kata Budi Awaluddin di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 4 Mei 2023.

Budi mengatakan bukan status warga yang dinonaktifkan, melainkan nomor induk kependudukan yang tercantum pada KTP DKI yang bersangkutan karena sudah tidak lagi berdomisili di Jakarta. “NIK saja,” ujarnya.

Meskipun NIK KTP dinonaktifkan, data warga masih tersimpan. Namun dampaknya adalah orang itu tidak bisa melakukan transaksi perbankan hingga BPJS, sehingga harus mendatangi Disdukcapil untuk kembali mengaktifkannya.

“Hanya menonaktifkan, data tetap ada, tetapi di saaat mereka menggunakan KTP untuk BPJS, untuk pelayanan perbankan, Samsat, datanya tidak terlihat. Nah, mereka harus menghubungi Dukcapil,” ucapnya.

Pilihan Editor: Penonaktifan NIK Berlaku untuk Warga Ber-KTP DKI yang Tinggal di Kelurahan Berbeda dan Bodetabek

 

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Perbedaan Tarif Transjakarta bagi Warga KTP DKI dan Luar Jakarta Setelah Tiket Berbasis Akun Diberlakukan

4 hari lalu

Penumpang menunggu kedatangan bus TransJakarta di Halte CSW, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan paket tarif integrasi untuk layanan transportasi umum massal yakni TransJakarta, MRT dan LRT dengan plafon maksimum satu kali perjalanan sebesar Rp10.000.Adapun metode pembayaran paket tarif layanan angkutan umum massal itu adalah dengan menggunakan uang elektronik. Biaya awal yang ditetapkan adalah Rp2.500 dengan tarif mencapai Rp250 per kilometer dengan tarif maksimum sebesar Rp10.000 dengan pembatasan waktu perjalanannya adalah selama 180 menit atau tiga jam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ada Perbedaan Tarif Transjakarta bagi Warga KTP DKI dan Luar Jakarta Setelah Tiket Berbasis Akun Diberlakukan

Dirut Transjakarta mengatakan, melalui tiket berbasis akun, subsidi transportasi akan semakin tepat sasaran.


Program SPHP Belum Optimal Stabilkan Harga Beras, Pengamat: Karena Perubahan Skema

6 hari lalu

Ilustrasi beras Bulog. TEMPO/Subekti
Program SPHP Belum Optimal Stabilkan Harga Beras, Pengamat: Karena Perubahan Skema

Harga beras kembali melambung ketika bansos beras dihentikan pada Juli-Agustus.


Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

7 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau Pasar Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (19/9/2023). (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)
Presiden Jokowi Bagi-Bagi Amplop di Pasar Bali Mester Jatinegara

Presiden Jokowi meninjau harga dan pasokan bahan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara. Presiden juga membagikan bansos berupa uang.


Akankah Harga Beras Turun setelah Pemerintah Menggelontorkan Bansos? Ini Analisa Pakar

8 hari lalu

Pekerja menyimpan karung beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 14 September 2023. Untuk mengatasi daya beli masyarakat yang melemah akibat gejolak harga beras, pemerintah melalui Bulog menggelontorkan 210 ribu ton beras untuk bantuan pangan berupa bansos beras bagi 21,3 juta KPM. TEMPO/Prima mulia
Akankah Harga Beras Turun setelah Pemerintah Menggelontorkan Bansos? Ini Analisa Pakar

Direktur Utama Perum Bulog alias Buwas optimistis harga beras medium bakal turun usai bantuan sosial atau Bansos beras digelontorkan.


Jelang Pemilu 2024, 38 RIbu Lebih Pemilih Pemula di Kota Bekasi Belum Punya e-KTP

13 hari lalu

Ilustrasi pembuatan e-KTP. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Jelang Pemilu 2024, 38 RIbu Lebih Pemilih Pemula di Kota Bekasi Belum Punya e-KTP

Disdukcapil Kota Bekasi pun melakukan sistem jemput bola ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman e-KTP pemilih pemula.


Begini Cara Lapor Jika Ada Masyarakat Tak Dapat Bansos Beras 10 Kg dari Pemerintah

13 hari lalu

Warga menerima bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (kg) di Gudang Perum Bulog, Jakarta, Senin 11 September 2023. Pemerintah akan mulai menyalurkan bantuan pangan beras tahap kedua mulai pekan depan, Senin 11 September 2023. Penyaluran ini akan dilakukan kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) selama tiga bulan ke depan. Tempo/Tony Hartawan
Begini Cara Lapor Jika Ada Masyarakat Tak Dapat Bansos Beras 10 Kg dari Pemerintah

Cara lapor bansos beras tak cair ke hotline Kemensos 0811-10-222-10, telepon 171, email persuratan@kemsos.go.id, dan situs LAPOR!


Pendapatan Daerah APBD Perubahan DKI 2023 Rp 69,83 Triliun, Turun 6,12 Persen

14 hari lalu

Penyampaian pidato Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono terhadap Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Pendapatan Daerah APBD Perubahan DKI 2023 Rp 69,83 Triliun, Turun 6,12 Persen

Belanja daerah pada APBD Perubahan DKI 2023 digunakan untuk subsidi pelayanan publik, bansos hingga bantuan keuangan untuk pemda lain.


Jokowi: Indonesia Jajaki Impor Beras dari India hingga Cina

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Istimewa
Jokowi: Indonesia Jajaki Impor Beras dari India hingga Cina

Indonesia menjajaki peluang untuk mengimpor beras dari India hingga Cina. Presiden Jokowi menyebut rencana tersebut bukan untuk waktu dekat.


Pemerintah Salurkan Bansos, Bulog Optimistis Harga Beras Bakal Turun

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Istimewa
Pemerintah Salurkan Bansos, Bulog Optimistis Harga Beras Bakal Turun

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso optimistis harga beras akan turun karena pemerintah sudah mulai menyalurkan beras Bansos.


Bansos Beras 10 Kilogram Cair, Ini Cara Cek Penerima Bantuan

15 hari lalu

Pekerja menata beras Program Bantuan Pangan ke dalam truk sebelum didistribusikan ke sejumlah wilayah dari Komplek Pergudangan Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Kamis 6 April 2023. Program Bantuan Pangan 2023 tersebut akan disalurkan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tercatat dalam data Kementerian Sosial. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Bansos Beras 10 Kilogram Cair, Ini Cara Cek Penerima Bantuan

Pemerintah mulai mencairkan Bansos pangan beras 10 kilogram. Ini cara cek daftar penerima bantuan.