TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya melimpahkan berkas kasus pidana penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas ke pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Pelimpahan berkas dilakukan pada Rabu, 10 Mei 2023 kemarin. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi Tempo, Kamis, 11 Mei 2023. “Sudah, ya, kemarin (dilimpahkan ke Kejati DKI),” katanya.
Trunoyudo mengatakan penyidik sudah melengkapi petunjuk dari jaksa.
"Penyidik sudah penuhi petunjuk jaksa atau P19 dan sudah mengembalikan berkas tersebut kepada JPU," ucap dia.
Mario Dandy Satriyo dan rekannya, Shane Lukas, ditetapkan sebagai tersangka penganiyaan terhadap David Ozora, anak pimpinan GP Ansor. Penganiayaan terjadi pada Senin 20 Februari 2023.
Akibat penganiayaan tersebut David mengalami cedera di kepala dan hingga sempat mengalami koma selama 38 hari dan dirawat di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta selama 53 hari.
Polda Metro Jaya menjerat Mario Dandy Satrio dengan Pasal 355 ayat (1) KUHP subsidair Pasal 354 ayat (1) KUHP lebih subsidair Pasal 353 ayat (2) KUHP lebih subsidair Pasal 351 ayat (2) KUHP dan atau Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-undang Perlindungan anak.
Semantara pada Shane Lukas Routa Pangondian Lumbantoruan, Polda menggunakan dijerat Pasal 355 ayat (1) juncto Pasal 56 KUHP subsidair Pasal 354 ayat (1) juncto Pasal 56 KUHP lebih subsidair Pasal 353 ayat (2) KUHP juncto Pasal 56 KUHP lebih subsidair Pasal 351 ayat (2) juncto Pasal 56 KUHP dan atau Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-undang Perlindungan Anak.
Kasus penganiayaan ini juga menyeret mantan pacar Mario Dandy, AG,15 tahun. AG telah divonis 3 tahun 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Mengapa Ahli Hukum Pidana Menilai Vonis AG di Kasus Mario Dandy Janggal?