TEMPO.CO, Depok - Kasat Reskrim Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Polisi Yogen Heroes Baruno mengklarifikasi jenis kelamin mayat tanpa busana yang ditemukan Tapos Depok, kemarin. Mayat di perkebunan jalan lingkar menuju Podomoro, Tapos itu ternyata berjenis kelamin laki-laki.
"Jadi setelah mayat kita evakuasi ke RS Polri Kramat Jati tadi malam ya, kemudian mayat dibersihkan dari tim kita berusaha mengambil sampel sidik jari dari jari-jari yang masih terlihat utuh polanya untuk kita masukkan ke sistem," kata Yogen, Jumat, 12 Mei 2023.
Mayat itu diperkirakan telah berada di tempat itu antara lima hingga seminggu sehingga beberapa bagian tubuh telah mengalami kerusakan. "Beberapa jarinya sudah agak rusak tapi tidak 100 persen, tapi kita upaya maksimal kita rekayasa digital untuk itu," ujarnya.
Hasil pemeriksaan sementara pada Kamis malam ditemukan luka tusuk di perut kanan dan pinggul sebelah kiri. Belum bisa dipastikan apakah luka itu penyebab kematian atau bukan, sehingga dokter forensik yang lebih berkompeten untuk memeriksa.
"Tadi pagi sampai siang sudah dilakukan pemeriksaan autopsi sementara, hasilnya bahwa korban dinyatakan berjenis kelamin laki-laki dengan usia berkisar antara 49 sampai 65 tahun tinggi badan 162 sentimeter," papar Yogen.
Tentang dugaan kekerasan pada bagian leher, dokter forensik tidak bisa menyatakan, karena organ leher tidak ditemukan. Pada saat penemuan mayat itu, polisi menyatakan bagian leher telah mengalami kerusakan parah karena pembusukan.
"Jadi batang tenggorok kerongkongan tulang rawan dari gondok itu tidak ada, tidak ditemukan sehingga dokter tidak bisa menyimpulkan apakah itu merupakan penyebab kematian, karena organ lehernya tidak ada, tidak ada sama sekali," katanya.
Tim dokter saat ini masih melanjutkan upaya pemeriksaan forensik dengan mengambil jaringan tubuh korban untuk diperiksa di bawah mikroskop.
"Apakah ada perubahan tentang adanya penyakit atau bukan kita masih menunggu itu," kata Yogen.
Alat Kelamin Korban Tidak Ditemukan
Yogen juga menjelaskan soal alat kelamin korban yang tidak ditemukan. Dokter belum bisa menyimpulkan apakah bagian itu hilang karena pembusukan atau hilang disengaja. Diduga tidak ditemukannya alat kelamin korban itu yang membuat polisi sempat menyebut mayat itu adalah perempuan.
"Nanti kita menunggu hasil lengkapnya hasil autopsinya karena itu hasil sementara dulu untuk perkembangan dari penyelidikan," tutur Yogen.
Pada saat ini kepolisian masih menggali informasi dari sejumlah saksi, termasuk saksi penemuan mayat yang pertama, ketua lingkungan dan warga setempat.
"Ada buruh bangunan, total saksinya enam sampai tujuh orang," tutur Yogen.
Selanjutnya, Yogen menerangkan sampai saat ini alat bukti baru di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat tanpa busana itu belum ada. "Tapi karena korban berjenis kelamin laki-laki, segala yang menyangkut dengan laki-laki kita kumpulkan, tadi kita temukan juga celana laki-laki di situ, celana pelaku atau bukan, kita masih belum tahu, yang penting kita ambil dulu saja," ucap Yogen.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Penemuan Mayat Perempuan tanpa Busana di Tapos, Polisi Dalami Kemungkinan Pembunuhan