TEMPO.CO, Jakarta - Keraguan Rendra Falentino, putra sulung pasangan suami istri korban tabrak lari oleh anggota TNI di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Bekasi terjawab.
Kendati sudah diperlihatkan rekaman CCTV, Rendra masih ragu soal pelaku yang sebenarnya yang menabrak orang tuanya hingga tewas. Musababnya, rekaman CCTV yang diperlihatkan ke dia ada yang terpotong. Tidak begitu jelas siapa pengemudi mobil yang menabrak kedua orang tuanya.
Rendra kembali mendatangi Denpom Jaya 2 Cijantung, Jakarta Timur pada Senin, 15 Mei 2023. Ia mendapat panggilan dari pihak TNI untuk memperlihatkan rekaman CCTV urutan sebelum, sesaat dan setelah kejadian tabrak lari yang melibatkan Prada MWB.
Ia datang bersama kuasa hukumnya, sekitar pukul 14.00 WIB. Kemudian, mulai melihat CCTV ekitar pukul 14.30 WIB. Menurut Rendra, penyidik memperlihatkan 4 rekaman CCTV.
“Dari kompleks komandan ada 2 CCTV yang memperlihatkan kendaraan pergi dan kembali. Lalu yang di sekolah SD saka 1 lagi yang di TKP. Total 4 CCTV,” ucapnya.
Sebelumnya, Komandan Polisi Militer Kodam Jaya atau Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar membenarkan rekaman CCTV yang terpotong dan belum lengkap saat gelar perkara kasus tabrak lari yang menewaskan Sonder Simbolon, 72 tahun dan Tiurmaida, 65 tahun.
Rekaman CCTV terpotong pada saat mobil tiba di rumah