TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan akan mempertahankan lengkungan penyangga Jembatan Otista. Struktur melengkung itu diperkirakan cagar budaya yang dibangun tahun 1920 oleh pemerintah kolonial Belanja.
Meski pempertahankan lengkungan itu, Bima Arya tetap akan memperluas badan jembatan Otista dengan membangun pondasi baru. Dia ingin jembatan itu lebih luas sehingga bisa menampung kendaraan lebih besar.
"Jembatan Otista akan dibangun pondasi baru karena perlu struktur yang lebih kuat agar jembatan lebih luas," kata Bima kepada Antara, Ahad malam, 21 Mei 2023.
Pemerintah Kota Bogor akan mempertahankan bangunan lengkungan penyangga jembatan dari era Belanda itu untuk wisata edukasi sejarah. Struktur itu tidak lagi menjadi penyangga utama jembatan.
Wali Kota Bogor mengatakan bagian lengkungan jembatan itu telah menjadi ciri khas jembatan Otista sehingga akan dipertahankan. "Dibuatkan dek khusus di bagian bawah jembatan untuk edukasi sejarah dan titik foto wisatawan," jelasnya.
Pada saat ini, pembongkaran Jembatan Otista sudah memasuki tahap pengangkatan rangka jembatan. Nantinya, struktur Jembatan Otista akan dibangun baru untuk menopang badan jembatan yang akan diperlebar agar lebih aman dan kuat menahan bobot kendaraan pribadi hingga moda transportasi umum masa depan.
Pada Jumat pekan lalu, anggota Komisi III dan IV DPRD Kota Bogor meninjau proses pembongkaran jembatan tersebut. Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zenal Abidin berdiskusi dengan Kadis PUPR Rena Dra Frina tentang proses revitalisasi Jembatan Otista yang berstatus cagar budaya itu.
Dalam keterangan tertulisnya, Zenal memastikan bangunan jembatan yang diduga cagar budaya tidak akan dihancurkan. DPRD Kota Bogor mendukung pembangunan jembatan Otista untuk mengurai kemacetan. "Di samping itu kita juga harus melihat dampak di sekitar dan progres jembatan ini yang konon masuk cagar budaya,” ujarnya.
Pilihan Editor: Penutupan Jalan Imbas Revitalisasi Jembatan Otista Bogor, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya