Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pedagang Hewan Kurban di Depok Gunakan Barcode untuk Ketahui Kesehatan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sales Promotion Girl (SPG) berpakaian ala koboi berpose saat menunggu pembeli di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Kamis, 1 Agustus 2019. Gaya SPG yang berpakaian ala koboi tersebut merupakan upaya untuk menarik minat pembeli. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sales Promotion Girl (SPG) berpakaian ala koboi berpose saat menunggu pembeli di Mall Hewan Kurban H. Doni, Depok, Kamis, 1 Agustus 2019. Gaya SPG yang berpakaian ala koboi tersebut merupakan upaya untuk menarik minat pembeli. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pedagang hewan kurban jenis sapi di Depok, Jawa Barat menggunakan barcode untuk mengetahui keadaan kesehatan dan riwayat hewan sehingga para konsumen merasa nyaman.

"Sapi Bali ada barcode itu bisa diketahui sudah divaksin atau belum. Sapi Bali satu surat satu sapi," kata pedagang sapi kurban Hendra Shogir di Depok, Selasa, 23 Mei 2023.

Menurut dia sapi Bali bagus untuk hewan kurban karena data kesehatan sapi tersebut lengkap karena satu sapi satu surat yang sudah terdata dalam barcode.

"Sekarang ada barcode-nya. Ke luar dari pulau itu wajib divaksin. Ada barcode menandakan vaksin 1 dan 2 sudah. Surat-suratnya tercantum di dalam barcode bisa diketahui asal sapi, usia sapi. Sapi yang datang dari luar pulau wajib divaksin," jelasnya.

Ia mengatakan sebagai pedagang hewan kurban terus melakukan antisipasi dan pencegahan dari penyakit hewan kurban. Untuk itu pihaknya terus meningkatkan pengawasan agar terhindar dari penyakit  mulut dan kuku (PMK) dan penyakit lumpy skin disease (LSD) atau penyakit kulit berbenjol menjelang Idul Adha 1444 H.

"Sudah kami antisipasi, kami menjual hewan kurban mengedepankan kualitas sapi yaitu kesehatan untuk pembeli hewan kurban. Karena dagingnya dikonsumsi banyak orang," katanya.

Mengantisipasi penyakit LSD dan PMK sapi Hendra Shogir berinisiatif untuk mencegah sejak membeli sapi dari Bali hingga tiba di kandang.

Hendra bersama asosiasi peternak sapi membeli vaksin untuk pencegahan LSD secara mandiri di Australia.

"Vaksin ini untuk kekebalan tubuh. Kami beli secara mandiri dan bareng tidak dibiayai oleh pemerintah. Sapi Bali yang kami beli tentunya melalui proses karantina dan sudah divaksin," tutur Hendra.

Ia melanjutkan sapi yang terkena penyakit LSD dagingnya tidak bisa dikonsumsi karena mengandung racun hal itu berdasarkan hasil penelitian asosiasi peternak sapi.

"Virus itu kan sifatnya menular, tapi tidak masif seperti PMK. Penyakit PMK tidak menimbulkan ekonomi besar, daging sapinya masih bisa dikonsumsi. Kalau sapi terkena penyakit LSD dagingnya seperti sulit dikonsumsi banyak racun di tubuhnya," tuturnya.

Baca juga: Terperosok Sumur, Sapi Kurban Senilai 50 Juta Mati di Ciputat Timur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sapi terkena penyakit LSD di Depok

Penyakit LSD sudah ditemukan di beberapa daerah. Bahkan ia telah menemukan sapi terkena penyakit LSD di Kota Depok.

Ia mengatakan ciri-ciri sapi terjangkit LSD yaitu tubuh sapi berbenjol seperti 'lato-lato' dan nafsu makan berkurang atau tidak mau makan dan mengalami demam.

"LSD ini bukan kejadian luar biasa. Tapi kami sebagai penjual hewan kurban mengantisipasi dan mencegah penyakit LSD dan PMK," ujarnya.

"Alhamdulillah belum lama ini petugas Kementan datang ke kandang saya hasilnya hewan kurban jualan saya bagus dan negatif penyakit LSD dan PMK," ungkap Hendra.

Selain pemberian vaksin pria yang akrab disapa Hendra Shogir ini menambahkan pencegahan dan mengantisipasi penyakit PMK dan LSD kebersihan kandang harus terjaga.

"Pemberian vitamin dan obat-obatan perlu, terutama vaksin untuk pencegahan penyakit," ungkap Hendra Shogir.

Hendra Shogir menyarankan bagi masyarakat yang ingin membeli sapi untuk dijadikan hewan kurban saat Idul Adha 1444 H harus memastikan kesehatan hewan kurban. "Pastikan kondisi sapi sehat dan sudah dapat rekomendasi dari dinas setempat," kata Hendra Shogir.

Pilihan Editor: Idul Adha Diproyeksi Jatuh pada 28 Juni

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

1 hari lalu

Ilustrasi brokoli. Foto: Freepik.com/8photo
Ini Alasan Brokoli Disebut Superfood

Karena kaya akan nutrisi penting untuk kesehatan, brokoli disebut sebagai sebagai superfood.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

4 hari lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

7 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

8 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

9 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

10 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

12 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.


Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

13 hari lalu

Ilustrasi wanita kurang tidur. Freepik.com/Benzoix
Kurang Tidur Dapat Berdampak Negatif bagi Kesehatan Otak, Ini Penjelasannya

Kurang tidur mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus secara efisien dan mengingat memori.


Sederet Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Cegukan

14 hari lalu

Ilustrasi cegukan. Freepik.com
Sederet Masalah Kesehatan yang Ditandai dengan Cegukan

Jika cegukan terjadi secara kronis, kondisi ini berkaitan dengan beberapa masalah kesehatan.