TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga pasangan suami istri yang tewas ditabrak anggota TNI di Bekasi menuding pelaku Prada MWB tidak jujur telah menabrak Sonder Simbolon, 72 tahun dan Tiurmaida, 65 tahun. Anak korban, Rendra Falentino, menuding pelaku sempat tak mengakui telah melakukan tabrak lari.
Rendra mengatakan jika kasus kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Bekasi itu hingga menewaskan orang tuanya tidak viral. Maka Prada MWB tidak akan mengaku telah menabrak dua orang hingga tewas.
Menurut Rendra, ia mendapat informasi dari seseorang jika Prada MWB usai menabrak kedua orang tuanya mengaku habis menabrak angkot.
“Saya mendapatkan informasi dari sumber yang dapat dipercaya bahwa Prada Metro Winardo Barasungi sesaat setelah melakukan tabrak lari, melapor kepada istri komandan bahwa dia baru saja menabrak angkot,” kata Rendra pada Tempo, Selasa, 23 Juni 2023.
Ia menilai MWB bersikap pengecut karena berbohong tentang kejadian yang sebenarnya. “Saya berasumsi jika teman-teman media dan netizen tidak memviralkan kejadian tabrak lari tersebut. Bisa saja pelaku ini akan lolos dari jerat hukum. Karena memang dia sama sekali tidak ada itikad baik untuk menyerahkan diri dan mengakui kesalahannya,” tuturnya.
Rendra mengaku sudah melihat wajah pelaku dua kali. Pertama, saat pihak keluarga dipanggil Denpom Jaya 2 Cijantung untuk dimintai keterangan. Saat itu ia melihat MWB dibalik jeruji besi, tapi di antara keduanya tidak ada komunikasi sama sekali.
Pertemuan kedua, terjadi saat ia dan tim kuasa hukum diminta datang melihat CCTV yang lengkap. “Kuasa hukum kami sempat penasaran mau ketemu lagi pelakunya apa bener masih di dalam sel atau enggak, ya. Nah akhirnya kami diperbolehkan ketemu,” ucap dia.
Dalam pertemuan tersebut ada komunikasi. Meski demikian, kata Rendra, ia tidak melihat mimik wajah dan sikap menyesal dalam diri MWB.
“Nah lalu dari kuasa hukum kami sempat bertanya. Singkat saja ‘apa benar kamu yang melakukan tabrak lari?’ gitu, lah. Pelaku jawab ‘siap’ doang. Cuma itu komunikasi,” tuturnya.
Menurut Rendra pihak keluarga akan dipanggil lagi setelah Denpom memeriksa 1 saksi, yakni istri komandan Brigif Letnan Kolonel Mario Christian Noya. Setelah itu menurut dia, dari informasi penyidik akan ada penyerahan pelaku dari auditur militer.
“Nanti saat penyerahan pihak keluarga akan diinformasikan. Sampai sekarang belum ada info. Kesimpulan kami tersangka belum diserahkan,” katanya.
Pilihan Editor: Tamtama Pengemudi Prada MWB Ketakutan Usai Tabrak Pasutri Lansia Hingga Tewas di Bekasi