Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rocky Gerung Sebut Demokrasi Indonesia saat Ini Masih di Halaman Orde Baru

image-gnews
Rocky Gerung memberikan memaparan dalam diskusi publik bertajuk Obrolan Warung Kopi '25 Tahun Reformasi: Perlukah Reformasi Hadir Kembali?' yang diselenggarakan BEM UI di Pelataran Fakultas Hukum Kampus UI, Depok, Rabu, 24 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Rocky Gerung memberikan memaparan dalam diskusi publik bertajuk Obrolan Warung Kopi '25 Tahun Reformasi: Perlukah Reformasi Hadir Kembali?' yang diselenggarakan BEM UI di Pelataran Fakultas Hukum Kampus UI, Depok, Rabu, 24 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Iklan

TEMPO.CO, Depok - Pengamat politik dan demokrasi Rocky Gerung mengatakan transisi dari masa otoriter ke demokrasi di era reformasi terhalang. Ia menilai saat ini Indonesia masih berada di era orde baru.

Hal tersebut disampaikan Rocky Gerung dalam diskusi publik bertajuk Obrolan Warung Kopi '25 Tahun Reformasi: Perlukah Reformasi Hadir Kembali?' yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Pelataran Fakultas Hukum Kampus UI, Depok, Rabu, 24 Mei 2023.

Rocky menerangkan bahwa Indonesia baru keluar dari era otoriter belum masuk ke demokrasi. Dia mengartikan demokrasi Indonesia masih berada di halaman orde baru.

"Mental kita takut untuk melangkah lebih jauh, karena ada konsekuensinya. Jadi, mental koruptif dan mental feodal dari orde baru ke re-over ke dalam reformasi, lalu kita berhenti," kata dia.

Bahkan, kata Rocky, kini istilahnya bukan lagi reformasi tapi restorasi, dan menurutnya  referensi paling buruk adalah restorasi.

"Waktu 98 saya bawa mahasiswa saya filsafat UI demo di Semanggi diuber-uber Brimob, kita masuk ke parkiran bawah Atmajaya, ditembak itu peluru karet tapi lumayan kalau kena, saya lompati, saya bawa mahasiswa saya anak-anak UI," paparnya.

Kemudian, teman Rocky yang bernama Muhammad Chatib Basri, dosen ekonomi juga membawa mahasiswa FE UI. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Satu lagi temannya Rizal Ramli Doktor Syahrir, almarhum, juga bawa mahasiswa, satu lagi Jimmy Siahaan aktivis 78 bawa mahasiswa Unas, jadi dosen itu menuntun mahasiswanya untuk demo, itu di era otoriter," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ada Kritik Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Apa Kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir?

22 jam lalu

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas (kanan) bersama Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir (tengah) dalam konferensi pers terkait naturalisasi di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 19 September 2024.Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas menyatakan bahwa Kementerian Hukum dan HAM turut berkontribusi dalam upaya meloloskan tim nasional Indonesia ke Piala Dunia 2026 melalui naturalisasi. TEMPO/Ilham Balindra
Ada Kritik Soal Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Apa Kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir?

Naturalisasi pemain Timnas Indonesia gencar dilakukan. Selain yang memuji karena imbas positif buat prestasi Tim Garuda, tak sedikit yang mengkritik.


Deretan Komentar Rocky Gerung Soal Naturalisasi di Timnas Indonesia

3 hari lalu

Pengamat politik Rocky Gerung saat menjadi pembicara bedah buku
Deretan Komentar Rocky Gerung Soal Naturalisasi di Timnas Indonesia

Rocky Gerung mengkritik proyek naturalisasi pemain Timnas Indonesia yang dipimpin oleh PSSI di bawah Erick Thohir.


Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

4 hari lalu

Mantan Gubernur Jakarta yang juga Mantan Calon Presiden Anies Baswedan saat menghadiri pembukaan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024. Partai NasDem menggelar Kongres ke III yang digelar pada 25-27 Agustus 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Anies Bakal Kunjungi Kampusnya Dulu di Tokyo, Ajak Diskusi soal Demokrasi

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak mahasiswa, akademisi, dan komunitas Indonesia di Tokyo berdiskusi soal demokrasi.


Rocky Gerung Kritik Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia: Itu Semacam Penipuan Sensasi

5 hari lalu

Timnas Indonesia berfoto sebelum pertandingan kualifikasi piala Dunia AFC antara Timnas Indonesia vs Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa, 10 September 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Rocky Gerung Kritik Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia: Itu Semacam Penipuan Sensasi

Menurut Rocky Gerung, naturalisasi membuat masyarakat lupa akan pentingnya pembibitan pemain muda untuk Timnas Indonesia.


Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

6 hari lalu

Pakar hukum tata negara, Refly Harun ditemui saat acara deklarasi dukungan dari relawan simpul Anies, terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tempo/Novali Panji
Sambut Wacana Anies Bikin Partai, Refly Harun Sebut Parpol saat Ini Gagal Hadirkan Demokrasi

Refly Harun menuding partai politik yang saat ini berdiri di Indonesia, telah gagal dalam menghadirkan demokrasi di internal partainya.


Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

6 hari lalu

Paus Fransiskus dan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam di National University of Singapore, Kamis, 12 Setember 2024. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Paus Fransiskus Bicara soal Demokrasi di Indonesia: Komunikasi Lintas Sektor Perlu Dilakukan

Paus Fransiskus menyatakan dinamika sosial dan politik yang terjadi baru-baru ini banyak dialami oleh negara berkembang.


Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

7 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Alasan Pengamat Sebut Gerakan Anak Abah Tusuk 3 Paslon Berbahaya bagi Demokrasi

Jika berlanjut sampai masa pencoblosan, gerakan anak abah tusuk 3 paslon akan berpengaruh terhadap legitimasi pemenang Pilgub Jakarta.


Melihat Alasan Rocky Gerung Dilaporkan FOKSI ke Polda Metro Jaya

8 hari lalu

Rocky Gerung menjadi pembicara dalam Panggung Mimbar Akademik dan Kerakyatan di Univeristas Widyagama, 12 Februari 2024. Tempo/Eko Widianto
Melihat Alasan Rocky Gerung Dilaporkan FOKSI ke Polda Metro Jaya

Akademisi sekaligus pengamat politik, Rocky Gerung dilaporkan Forum Komunikasi Santri Indonesia (FOKSI) ke Polda Metro Jaya pada Sabtu, 7 September.


Deretan Momen Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi

9 hari lalu

Pengamat politik Rocky Gerung saat menjadi pembicara bedah buku
Deretan Momen Rocky Gerung Dilaporkan ke Polisi

Rocky Gerung dikenal dengan pandangan-pandangannya yang kritis, tidak jarang dilaporkan karena pernyataan kontroversialnya.


Gerakan Tusuk 3 Paslon: Anies Sebut Hak Konstitusi, Relawan Prabowo-Gibran Bilang Rusak Demokrasi

9 hari lalu

Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan pada acara seremonial dan penyerahan trofi World Habitat Award 2024 kolaborasi multipihak untuk perubahan kebijakan perumahan Jakarta di Kampung Susun Akuarium, Penjaringan, pada Ahad, 25 Agustus 2024. TEMPO/ Mochamad Firly Fajrian
Gerakan Tusuk 3 Paslon: Anies Sebut Hak Konstitusi, Relawan Prabowo-Gibran Bilang Rusak Demokrasi

Koordinator Nasional Prabowo-Gibran Digital Team mengatakan, Gerakan Tusuk 3 Paslon di Pilkada Jakarta berpotensi merusak demokrasi. Apa alasannya?