Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

DKI Jakarta Janji Berikan Hunian Layak, Sekda: Kalau Bersedia Tinggal di Rumah Susun

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengunjungi pusat data Koramil Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Maret 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengunjungi pusat data Koramil Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, Sabtu, 4 Maret 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memberikan hunian layak dan nyaman bagi warga Ibu Kota, salah satunya pembangunan hunian terjangkau Menara Ayasa Nuansa Cilangkap di Jalan Cilangkap Raya, Jakarta Timur.

Pembangunan hunian terjangkau ini merupakan kerja sama antara Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan Bank DKI, kata Sekda Provinsi DKI Jakarta Joko Agus Setyono saat Peletakan Batu Pertama Menara Ayasa Nuansa Cilangkap di Jalan Cilangkap Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis, 25 Mei 2023.

Joko menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk DKI Jakarta mencapai 11,4 juta jiwa.

Oleh karena itu, menjadi tugas Pemprov DKI untuk memikirkan dan memberikan solusi masyarakat tinggal di lokasi yang layak huni. "Kalau masyarakat bersedia tinggal di rumah susun, seberapa pun jumlah penduduk DKI Jakarta tidak ada masalah. Apalagi, kalau ditopang transportasi dan sistem layanan yang baik," ujarnya.

Dia pun berharap dengan pembangunan Menara Ayasa di Nuansa Cilangkap ini dapat menyelesaikan kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat (backlog) perumahan pada 2045.

Direktur Utama Pembangunan Sarana Jaya, Agus Himawan menuturkan, hunian terjangkau Menara Ayasa yang berada dalam kawasan Nuansa Cilangkap ini dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare dengan luas bangunan mencapai sekitar 2 hektare.

"Menara Ayasa akan terdiri dari 24 lapis dengan 415 unit dan memiliki tipe hunian dua kamar," ujarnya.

Menurut dia, proyek ini merupakan inisiatif Perumda Pembangunan Sarana Jaya untuk terus mendukung pembangunan hunian yang layak dan terjangkau di Jakarta setelah sebelumnya sukses menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam pembangunan hunian terjangkau.

"Melalui peletakan batu pertama ini, kami memulai langkah baru dalam memberikan pilihan hunian terjangkau bagi masyarakat Jakarta," ucapnya.

Agus mengungkapkan, pihaknya secara aktif melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan beberapa institusi pemerintah, di antaranya BPJS Ketenagakerjaan, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Perum Perumnas.

"Hal ini kami lakukan agar dapat terus meningkatkan jangkauan calon penghuni di kalangan BUMD, BUMN, dan ASN yang berdomisili di DKI Jakarta yang belum memiliki hunian dan tentunya akan diproses sesuai ketentuan," tegasnya.

Menara Ayasa, lanjut Agus, hadir untuk memberikan kenyamanan dan kebahagiaan bagi penghuninya. Menara Ayasa Nuansa Cilangkap juga menawarkan kemudahan akses menuju pusat-pusat bisnis, perkantoran, pusat pendidikan, dan sarana transportasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan lokasinya yang strategis, sehingga para penghuni dapat merasakan kenyamanan hidup di lingkungan yang ramah dan berkembang.

"Besar harapan kami pembangunan Menara Ayasa ini dapat menjadi solusi bagi warga DKI Jakarta yang belum memiliki hunian yang nyaman dan terjangkau," ucapnya.

Baca juga: Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan Sebut Belum Ada Pertemuan dengan DKI sebelum Pembongkaran

Lokasi strategis

Agus pun mengajak seluruh masyarakat Jakarta, khususnya MBR dan ASN yang belum memiliki hunian sesuai ketentuan untuk memanfaatkan kesempatan memiliki hunian Menara Ayasa Nuansa Cilangkap.

"Raih impian memiliki hunian terjangkau di ibu kota dengan di Menara Ayasa, Nuansa Cilangkap. Untuk informasi lebih lanjut masyarakat dapat mengakses laman resmi nuansa-cilangkap.id," ucapnya.

Pembangunan Menara Ayasa ini merupakan menara kedua yang berada di Kawasan Nuansa Cilangkap.

Menara Ayasa Nuansa Cilangkap juga akan dilengkapi dengan fasilitas halte mikrotrans yang terintegrasi, ruang terbuka hijau, balai warga, lift, lahan parkir dan klinik kesehatan.

Tahun lalu, Perumda Pembangunan Sarana Jaya telah berhasil meresmikan 1.348 unit hunian di Jakarta Timur. Perumda Pembangunan Sarana Jaya memprioritaskan pembangunan hunian layak dan terjangkau, tetapi juga mengutamakan lokasi yang strategis dan aksesibilitas yang baik.

Pilihan Editor: Pemilik Ruko Serobot Bahu Jalan di Pluit Cari Ketua RT, Sebut Pahlawan Kesiangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

4 jam lalu

Presiden Joko Widodo ditemui di Istana Merdeka Jakarta, 21 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi soal Deflasi 5 Bulan Beruntun: Dicek Betul, karena Tak Ada Hambatan Transportasi atau Daya Beli Berkurang

Presiden Jokowi angkat bicara soal angka deflasi beruntun beberapa bulan terakhir ini.


5 Negara Ini Memiliki Tingkat KDRT Terendah, Bagaimana di Indonesia?

5 jam lalu

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
5 Negara Ini Memiliki Tingkat KDRT Terendah, Bagaimana di Indonesia?

Beberapa negara di dunia berhasil menjaga tingkat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang rendah, negara apa saja?


Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

1 hari lalu

Seorang pedagang di Pasar Legi Solo melayani pelanggannya membeli aneka kebutuhan dapur, Sabtu, 20 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Setelah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kota Solo Alami Inflasi 1,69 Persen di Bulan September 2024

Kota Solo pada bulan September 2024 mengalami inflasi sebesar 1,69 persen. Inflasi tersebut terjadi setelah empat bulan sebelumnya secara berturut-turut, yaitu dari Mei hingga Agustus 2024, Solo mengalami deflasi.


Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

1 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara 8th Annual Islamic Finance Conference (AIFC) di gedung Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat pada Jumat, 4 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Kenapa Sri Mulyani Sebut Deflasi Berbulan-bulan Justru Positif Meski Pengusaha dan Ekonom Cemas?

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut deflasi yang terjadi berturut-turut selama 5 bulan justru positif. Pengusaha dan ekonom justru cemas.


Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara
Ada Pemda Manipulasi Data Demi Insentif, Menko Airlangga: Harus Dikasih Sanksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta pemda yang memanipulasi data demi mendapat insentif dihukum.


Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Tony Hartawan
Kasus Pemda Manipulasi Data BPS Demi Insentif, Sri Mulyani Konfirmasi ke Tito Karnavian

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan telah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian terkait kasus Pemda manipulasi data BPS.


Jadwal Debat Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 2024 dan Lokasinya

3 hari lalu

Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata berfoto bersama ketiga pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno saat deklarasi Kampanye Damai Pilkada di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa, 24 September 2024. Deklarasi tersebut sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama untuk mewujudkan kampanye damai tanpa konflik pada Pilkada serentak 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jadwal Debat Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 2024 dan Lokasinya

Debat cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024 bakal digelar tiga kali, ketahui jadwal debat Cagub dan Cawagub Pilkada DKI Jakarta.


Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

3 hari lalu

Pekerja menjahit tas di pabrik pembuat perlengkapan outdoor, PT Eksonindo Multi Product Industry di Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 14 Juni 2023. Dengan kemampuan produksi 6.000 tas, pabrik ini menargetkan bisa membuat 3 juta tas per tahun. Industri manufaktur ini dikenal sebagai produsen tas dan garmen dengan merk Eiger, Body Pack, dan Exsport. TEMPO/Prima Mulia
Deflasi Lima Bulan Berturut-Turut, Ekonom Ramal akan Berlanjut di Oktober

Ekonom UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, memprediksi deflasi akan kembali terjadi di bulan Oktober ini.


Gelar Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Kemenparekraf Targetkan Pendapatan Rp 229 Miliar

3 hari lalu

Ilustrasi wisatawan asing di Indonesia. Dok. Kemenparekraf
Gelar Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024, Kemenparekraf Targetkan Pendapatan Rp 229 Miliar

Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 (WITF 2024) diadakan selama tiga hari berturut-turut, 2-4 Oktober 2024, di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta.


Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

3 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto akan merealisasi program 3 juta rumah setiap tahun. Mengapa program tersebut diragukan?
Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat

Janji Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk membangun 3 juta rumah per tahun dinilai sulit diwujudkan dalam waktu singkat. Apa alasannya?