TEMPO.CO, Depok - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Depok melaporkan 21 sapi di wilayah tersebut terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) DKP3 Kota Depok Dede Zuraida mengatakan angka sapi yang terjangkit lato-lato terbilang kecil karena populasi sapi di Kota Depok hingga Mei 2023 mencapai 6.542 ekor.
"Ditemukan yang bergejala itu 21 kasus, sedangkan yang enam dinyatakan sembuh.Temuan penyakit ini di Depok masih terhitung kecil dari total populasi keseluruhan, tapi kami masih observasi," kata Dede saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 Juni 2023.
Dede mengatakan penanganan penyakit LSD atau Lato-lato pada sapi butuh peran serta bersama. Beberapa penanggulangan yang dilakukan pemerintah yakni dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD dengan memperkuat sistem surveilans.
"Dari deteksi dini penyakit, penelusuran kasus, surveilans aktif dan pasif," jelas Dede.
Kemudian, pengendalian lalu lintas hewan ketika ditemukan sapi diduga terjangkit lato-lato harus segera dilakukan isolasi atau karantinas untuk mencegah penyebaran.
"Juga vaksinasi darurat, tujuannya melindungi ternak rentan untuk mencegah penularan," papar Dede.
DKP3 Kota Depok juga melakukan pengendalian vektor, yaitu pengendalian virus secara mekanis, dan terakhir komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dengan mendorong keterlibatan masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya.
Pada saat ini, dinas hanya melakukan pengawasan pada peternak sapi. "Belum sampai ke lapak-lapak berjualan, tapi pada H-10 Idul Adha kami akan berkeliling dengan menggerakkan kurang lebih 30 petugas,” ucap Dede.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Depok Temukan Sapi Diduga Terpapar Lato-lato atau LSD, Benjolan Bernanah di Sekujur Tubuh