TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, menganggap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang panjat sosial alias pansos. Karena itulah, PSI sibuk mencari sosok calon Wali Kota Depok, salah satunya Kaesang Pangarep, agar bisa lebih dikenal masyarakat.
"Semua tuduhannya tidak mendasar, mereka teman-teman PSI ini hanya sedang pansos," kata dia pada Jumat, 2 Juni 2023.
Baca Juga:
Sebelumnya, PSI mendukung Kaesang untuk bertarung dalam Pilkada Depok 2024. Majunya anak bungsu Presiden Joko Widodo alias Jokowi itu diharapkan dapat menekan angka golput dan mendongkrak perolehan suara PSI di Depok. PSI menganggap banyak warga Depok yang sudah antipati terhadap Pilkada, sehingga perlunya alternatif kepala daerah baru.
Kholid mengatakan tuduhan PSI atas kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok saat ini tidak mendasar. Alasannya, Pemerintah Kota Depok masuk dalam lima besar kota dengan pengentasan kemiskinan terbaik di Indonesia.
Dia mempersilakan publik untuk membandingkan capaian Wali Kota Depok Mohammad Idris dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
"Pencapaian yang diperoleh Kota Depok bisa dikomparasikan dengan pencapaian yang dilakukan Gibran di Solo. Datanya bisa dilihat," ujar bakal calon anggota DPR untuk Dapil Jawa Barat VI (kota Depok-Kota Bekasi) ini.
Bendahara Umum DPD PKS Depok Ade Supriyatna menilai siapa saja boleh mengusulkan sosok yang dianggap layak maju Pilkada Depok 2024. Asalkan, tokoh tersebut dapat memenuhi syarat pencalonan Wali Kota Depok.
"Silakan saja, kuncinya kan harus memenuhi persyaratan dan tentunya mendapatkan tiket dari partai pengusung, di mana untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok harus memiliki 10 kursi DPRD Kota Depok atau 20 persen kursi DPRD," jelas dia pada Selasa, 23 Mei 2023.
Pilihan Editor: 5 Hal Soal Rencana Kaesang Maju Wali Kota Depok yang Bikin Panas PKS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.