TEMPO.CO, Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimian dan Investasi, telah menjalani sidang pemeriksaan saksi kasus pencemaran nama baik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis, 8 Juni 2023.
Pantauan Tempo, sidang dengan terdakwa Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ini selesai pada 15.20 WIB.
Setelah menjalani sidang dan memberikan beberapa pernyataan ke media. Luhut meninggalkan kantor Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Luhut naik di mobil Lexus berpelat nomor B 2702 L berwarna hitam. Namun, massa pendukung Haris Azhar yang berkerumun di depan Pengadilan Negeri Jakarta Timur menghadang mobil yang dikendarai Luhut.
Kendaraan Luhut dan milik pengawalnya sempat tertahan saat akan keluar meninggalkan kawasan Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Petugas kepolisian berusaha yang mengurai kesemrawutan terlibat saling dorong.
Mobil rombongan Luhut berhasil meninggalkan kawasan Pengadilan Negeri Jakarta Timur pukul 15.35 WIB.
Luhut Pandjaitan melaporkan Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti ke Polda Metro Jaya setelah keduanya membahas laporan berjudul ‘Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya’ dalam sebuah video podcast di YouTube Haris Azhar.
Video podcast itu diberi judul oleh Haris Azhar ‘Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1!’
Kajian yang menjadi bahan untuk dialog keduanya dikerjakan oleh Koalisi Bersihkan Indonesia soal praktik bisnis di Blok Wabu, Papua.
Haris Azhar dan Fatia dianggap hanya membuat pernyataan sepihak karena menyebut nama Luhut Pandjaitan di balik bisnis tambang yang ada di Papua.
Hal ini membuat Luhut marah dan sempat memberi somasi dua kali sebelum melapor Haris dan Fatia ke Polda Metro Jaya.
Dalam persidangan, Luhut menyebut video Haris-Fatia itu fitnah dan julukan ‘Lord” kepadanya bentuk penghinaan.
“Iya dalam konteks ini saya merasa negatif (julukan lord), ya. Seperti ngenyek (mengejek) saya. Jadi, saya, kan, bukan anak muda lagi dan itu i have done a lot dalam pekerjaan saya. Saya sedih,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Pilihan Editor: Sidang Haris-Fatia, Luhut Sebut sebagai Perwira Kopassus: Kalau Salah Saya Siap Dihukum