TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Yoga mengatakan persoalan polusi udara di DKI Jakarta sudah cukup pelik. Ia menyebut Pemprov DKI Jakarta harus berani mengambil kebijakan tidak populis untuk kurangi polusi udara Jakarta.
Nirwono menyebut ada beberapa kebijakan non populis yang bisa diterapkan sebagai solusi jangka pendek. Misalnya saja, menurut dia, penerapan jalan berbayar elektronik untuk kendaraan yang melintas di jalur tertentu.
"Kecuali angkutan umum, di jalur-jalur macet parah terutama di hari kerja," kata Nirwono pada Jumat 9 Juni 2023.
Selain itu, Pemda DKI juga harus menghapus putar balik atau u-turn yang kurang efektif. Namun langkah tersebut harus sesuai dengan perencanaan dengan kajian yang matang dan komperhensif. "Tidak asal tutup u-turn," ujar dia.
Nirwono juga mengatakan dirinya setuju dengan wacana pemerintah soal pengetatan kualifikasi emisi gas buang kendaraan yang lalu lalang di jalanan kota Jakarta. Ia menyebut pemerintah harus secara progresif menerapkan uji emisi kepada kendaraan yang berasal dari Bodetabek.
"Serta SPBU hanya menjual BBM yang ramah lingkungan yaitu euro 4 ke atas," kata Nirwono.
Selain meregulasi perihal kendaraan pribadi, Nirwono juga mendorong Pemda DKI Jakarta untuk segera merevitalisasi serta meningkatkan kualitas pelayanan kendaraan umum. Terutama meningkatkan kualitas halte atau stasiun yang dekat pemukiman warga.
"Karena selama ini justru warga dari pinggiran atau luar Jakarta yang lebih banyak naik transportasi massal," ujar dia.
Polusi udara Jakarta menjadi sorotan karena indeks kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat. Bahkan, laman pemantau kualitas udara IQAir mencatat kualitas udara Jakarta di peringkat keempat kualitas udara kota terburuk di dunia beberapa hari lalu.
Menanggapi hal itu, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan mengambil sejumlah langkah untuk memperbaiki kualitas udara DKI Jakarta.
"Ya itu memang tantangan pemda DKI polusi udara, maka Pemda DKI terus berbenah, harus menambah RTH (Ruang Terbuka Hijau), kita semua menanam pohon," kata Heru pada Kamis 8 Juni 2023 di Jakarta Pusat.
Pilihan Editor: Cara Heru Budi Atasi Polusi Udara Jakarta: Tambah RTH, Tanam Pohon dan Bus Listrik