TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG meminta pemerintah daerah waspada bencana kekeringan yang mungkin saja terjadi dalam waktu dekat, termasuk Kota Depok.
Kepala Seksi Informasi BMKG Dramaga Bogor Hadi Saputra mengatakan Depok termasuk dalam kategori daerah yang harus mewaspadai kekeringan.
"Ini pada periode awal musim kemarau yaitu sampai 20 Juni 2023," kata Hadi, Sabtu, 17 Juni 2023.
Hadi menjelaskan pihaknya memperkirakan puncak musim kemarau terjadi pada Agustus 2023, sehingga ia meminta mewaspadai, khususnya pada puncak musim kemarau.
"Waspada pada periode musim kemarau yang mulai masuk," jelasnya.
Namun status Depok diperkirakan masih aman hingga 20 Juni 2023 dari ancaman kekeringan, tetapi semua pihak perlu meningkatkan kewaspadaan ancaman kekeringan. "Terutama saat puncak musim kemarau ya," katanya.
Baca juga: Situ Cilodong di Depok Kering-Kerontang, Pengunjung Turun
BMKG sebut El Nino masih lemah
Hadi menerangkan mulai Mei hingga kini suhu air laut di Samudera Pasifik mengalami perubahan yang mengarah pada El Nino atau fenomena menghangatnya muka air laut di Samudera Pasifik yang memicu penurunan curah hujan.
Lebih lanjut ia menerangkan, semakin hangat di Samudera Pasifik, anomali temperatur di Samudera Pasifik ini semakin meningkat sudah mencapai 0,8 (º Celsius). "Artinya El Nino masih lemah," terang Hadi.
Hadi menambahkan, El Nino diprediksi akan berlangsung dengan intensitas lemah sekitar Juni, kemudian menguat hingga puncak musim kemarau.
"Selain itu, ada fenomena pemanasan suhu muka laut di Samudera Hindia, yakni Indian Ocean Dipole (IOD), yang diprediksi membuat musim kemarau makin kering," ucap Hadi.
Pilihan Editor: Penyebab Kota Depok Berupaya Naikkan Debit Air di Setiap Situ
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.