TEMPO.CO, Jakarta - Rektor IPB University, Arif Satria, telah membentuk tiga tim pascakejadian kebakaran laboratorium yang menewaskan Laila Atika Sari, mahasiswi S2 Ilmu Nutrisi. Laila meninggal karena luka bakar serius yang dialaminya tak lama setibanya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Kebakaran itu terjadi sehari sebelumnya, tepatnya pada Jumat sore, ketika Laila sedang mengerjakan penelitiannya seorang diri di laboratorium. Laila sebelumnya tengah melakukan penelitian dan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxhlet. Metode ini memiliki prinsip ekstraksi lemak menggunakan pelarut organik seperti petroleum eter, petroleum benzena, dietil eter, aseton, dan metanol.
"Tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus," kata Arif dalam keterangan tertulis, Minggu 20 Agustus 2023.
Ketiga tim yang dibentuk tersebut, pertama, Tim Investigasi yang akan bekerja sama dengan kepolisian. Tim ini akan menggali kronologis detil kejadian, termasuk mengecek prosedur baku (SOP).
Kedua, Tim Evaluasi Laboratorium. Tim evaluasi ini akan melakukan pengecekan alat-alat dan fasilitas pada seluruh laboratorium di IPB University, khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.
Ketiga, Tim Keselamatan Kerja di Kampus. Tim diminta memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
"Sebagian besar tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan mengevaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," kata Arif.
Disebutnya, ketiga tim berada di bawah koordinasi Sekretaris IPB, Agus Purwito. Dalam keterangannya, Agus menyatakan mengupayakan untuk memastikan kembali seluruh laboratorium yang ada di IPB University dalam keadaan aman digunakan untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi,” ujar Agus Purwito.
Tewas di Kebun Percobaan
Kebakaran laboratorium yang menewaskan mahasiswa ini mengingatkan kembali kasus kematian sebelumnya yang pernah terjadi di kebun percobaan di kampus Dramaga pada 2021. Saat itu korban tak diungkap identitasnya dan hanya diketahui berusia 23 tahun asal Jakarta.
Dia ditemukan oleh petugas di Kebun Percobaan Cikabayan pada sekitar pukul 15. Ada seperti bekas gigitan ular berbisa di kakinya.
Keterangan dari IPB saat itu meragukan korban sedang dalam kegiatan akademik atau praktikum. Alasannya, dalam praktikumsudah ada standar prosedur operasional semisal mengenakan celana panjang dan sepatu boots.
Kampus lalu meminta kepada mahasiswa lainnya yang sedang melakukan penelitian maupun praktikum di lapangan untuk lebih berhati-hati.
Pilihan Editor: Kebakaran Kertas di Gedung BPS, Ini Keterangan Petugas Damkar