TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit Jakarta atau MRT Jakarta akan meluncurkan angkutan pengumpan antar jemput karyawan yang akan naik Ratangga. Pada tahap awal, program antar jemput karyawan itu akan dimulai pada September 2023.
“Pada tahap awal kami akan mulai dengan menyediakan angkutan antar jemput karyawan MRT terlebih dahulu,” kata Kepala Divisi Customer Engagement PT MRT Jakarta M. Iqbal Bimo dalam diskusi soal upaya menekan kemacetan dan polusi udara di Jakarta di kantor MRT Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.
Program ini didasarkan tantangan yang dihadapi pekerja Ibu Kota, seperti waktu perjalanan yang lama, banyaknya penggunaan kendaraan pribai, sistem integrasi transportasi publik, dan transit kendaraan pribadi ke transportasi publik yang belum maksimal
Kondisi itu berdampak pada tingginya tingkat kemacetan di Jakarta, serta peningkatan polusi udara.
“Kemacetan dan tingkat polusi yang tinggi akhirnya menimbulkan tingkat stres yang lebih tinggi juga kepada karyawan di perkantoran. Dan itu menghambat kreativitas dan produktivitas mereka,” ujarnya.
Bagi perusahaan, kata dia, kondisi seperti itu juga menimbulkan masalah. Kemacetan menimbulkan beban produktivitas bagi perusahaan seperti karyawan yang kurang efektif berkerja dari rumah, tingkat pengeluatan tunjangan transportasi yang tinggi, dan tingginya turnover rate di perusahaan atau perkantoran.
Selain itu, kemacetan dan polusi udara yang tinggi di sisi perusahaan juga menambah beban produktivitas di kantor seperti tingkat kedisiplinan karyawan yang tidak merata imbas perjalan mereka yang terhambat karena kemacetan.
“Untuk membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang berkontribusi pada peningkatan polusi udara, kami meluncurkan program antar jemput karyawan itu,” ujarnya.
MRT Jakarta akan perluas angkutan pengumpan ke perumahan