TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah Kota Tangerang Selatan menunggu arahan Pemerintah Provinsi Banten soal penetapan kebijakan ganjil genap di wilayhanya. Langkah ini dilakukan untuk mengurai tingginya tingkat polusi udara yang disebabkan oleh emisi gas buang kendaraan.
Kebijakan ini mendapat respon positif dari Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie. Menurut dia, meskipun baik untuk dilakukan, tapi pihaknya masih tetap harus menunggu instruksi.
"Saya masih menunggu petunjuk lebih lanjut dan instruksi lebih lanjut dari Pemprov Banten. Karena Pemprov yang mengikuti rapat," kata Benyamin saat dihubungi Jumat, 1 September 2023.
Menurut Benyamin, kebijakan ini sangat perlu dilakukan. Apalagi tingkat polutan pada emisi gas buang di kota penyangga Jakarta ini sangat tinggi. "Intinya untuk mengurangi pergerakan kendaraan bermotor di Tangsel," ujarnya.
Namun, Benyamin menyatakan pihaknya harus mengetahui lebih pasti soal penerapan dan aturan yang nantinya digunakan dalam ganjil genap tersebut.
"Karena di Tangsel ini kan ada jalan provinsi dan jalan nasional jadi penerapannya saya setuju tapi untuk mekanisme jam, hari dan ruas mana ini yang harus saya tunggu," ujarnya.
Benyamin berharap dalam waktu dekat ini nantiya akan ada instruksi dari Pemerintah Provinsi Banten yang mengatur soal kebijakan ganjil genap ini.
"Semoga dalam 1 atau dua hari ini ada petunjuk. Kalau di kita ada jalan dari Parung ke Pondok Cabe itu jalan nasional dan lingkarannya. Terus jalan provinsi dari mulai Pasar Serpong terus melingkar ke Pamulang dan Pondok Cabe belok kanan dan kiri itu jalan provinsi sampai Bandara Pondok Cabe," ujarnya.
Pilihan Editor: Diminta Alih Usaha Ternak, Pengusaha Arang di Lubang Buaya Memilih Pindah
