TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa polisi mendatangi tenda dekat Jakarta Intenational Stadium (JIS) yang dihuni eks warga Kampung Bayam siang ini. Dari pantauan Tempo, polisi mencari seorang bernama Asep.
Sayangnya, orang yang dicari polisi tak ada di lokasi hunian sementara eks warga Kampung Bayam itu.
"Tadi cari warga, untuk (diajak) rapat besok," kata Serli, salah satu eks warga Kampung Bayam saat dikonfirmasi soal kedatangan polisi hari ini, Kamis, 21 September 2023.
Tempo mendengar percakapan polisi dengan warga bahwa kedatangannya itu untuk memastikan agar tidak terjadi kerusuhan jika dilakukan penertiban besok. Sementara soal agenda rapat, belum diketahui siapa saja yang diundang dan untuk apa.
Saat ditanya Tempo, seorang polisi bernama Edi tak bisa berkomentar banyak. Edi hanya menyebut, kedatangannya itu atas, "Perintah atasan."
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Utara melalui Lurah Papanggo Tomi Haryono meminta warga yang tinggal di tenda depan JIS untuk pindah sebelum perhelatan Piala Dunia U-17 2023 pada 10 November-2 Desember. Pemkot Jakut memberikan tenggat waktu kepada eks warga Kampung Bayam agar mengosongkan tenda hingga Jumat, 22 September 2023.
Walau begitu, saat ditemui Tempo hari ini, eks warga Kampung Bayam memilih bertahan tinggal di tenda sampai Pemkot Jakut dan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro memenuhi keinginan mereka untuk bisa menghuni Kampung Susun Bayam (KSB).
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan KSB pada Oktober 2022. Namun, rumah susun alias rusun itu belum bisa dihuni eks warga Kampung Bayam.
Alasannya karena warga menolak besaran tarif sewa yang ditetapkan Jakpro. Pada Februari 2023, Jakpro juga masih mengurus legalitas pengelolaan KSB dengan dinas terkait.
"Jadi yang jelas kami masih berdiskusi dengan Dinas di Pemprov untuk memberikan legalitas ke kami untuk menyewakan," jelas Vice President Corporate Secretary Jakpro saat itu, Syachrial Syarif, Senin, 20 Februari 2023.
Terkatung-katungnya nasib eks warga Kampung Bayam ini mendorong mereka mendirikan tenda di sekitaran JIS. Salah satu warga bernama Rum menyebut ada sekitar 18-20 kepala keluarga (KK) yang tinggal di sana. Sementara itu, Lurah Papanggo Tomi Haryono mencatat hanya ada 10 KK tinggal di tenda.
Pilihan Editor: Penarikan Kendaraan Berbuntut Bentrokan Tiga Ormas di Bekasi, Kapolres: Satu Orang Tewas