TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono kembali menjalani evaluasi di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Itjen Kemendagri) setelah hampir satu tahun memimpin Ibu Kota. Dalam evaluasi tersebut, dia melaporkan capaian kinerjanya dan mendapat masukan soal kondisi ekonomi.
“Hari ini evaluasi hampir satu tahun, ya kemiskinan, inflasi dijaga, lalu lintas, ya itu intinya. Ekonomi terkini,” kata Heru saat ditemui di kantor Itjen Kemendagri, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2023.
Pada evaluasi kali ini, kata Heru, Itjen Kemendagri menyoroti isu sektor kesehatan, inflasi hingga masalah sampah. “Semua, capaian satu tahun ya, inflasi, stunting, kebanyakan kesehatan, penanggulangan sampah, polusi, penanggulangan narkoba,” ujarnya.
Heru Budi mengatakan DKI Jakarta mengupayakan untuk tidak memperbesar angka kemiskinan. Caranya dengan membuat sejumlah program di Dinas Sosial; Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP); serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP).
“DKI menjaga masyarakat itu untuk tidak menjadi kedalaman miskinnya itu lebih parah, maka kami jaga,” ucap dia.
Sebelumnya, Kemendagri sudah mengevaluasi kinerja Kepala Sekretariat Presiden itu selama menjabat Pj Gubernur DKI pada Agustus lalu. Heru memimpin Jakarta menggantikan Anies Baswedan sejak 17 Oktober 2022.
Dalam evaluasi pertama ini, dia mendapat saran soal penanganan banjir Jakarta. Kemendagri memintanya untuk mengeruk sejumlah kali.
Masukan lain yang diterima Heru adalah soal penghentian proyek pengolahan sampah intermediate treatment facility atau ITF Sunter. Kemendagri menyarankan Heru Budi untuk mengikuti kebijakan pemerintah daerah.
Pilihan Editor: 5 Fakta Anak di Depok Tewas usai Buah Zakarnya Diremas Kakek-Kakek