TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pernah meminta para eselon satu dan dua di Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membiayai perjalanannya ke Belgia pada 2021 lalu.
Permintaan itu diungkap Sesditjen Tanaman Pangan Kementan Bambang Pamuji saat menjadi saksi pada sidang pemerasan SYL di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) PN Jakarta Pusat hari ini.
Bambang berkata total uang sharing atau patungan itu terkumpul Rp 773 juta. "Pertama Rp 600 juta, kedua kami kirimkan lagi Rp 173 juta untuk kekurangan dana setelah perjalanan," katanya di PN Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2024.
Uang sharing untuk pembayaran perjalanan SYL ke Belgia tersebut bersumber dari penyisihan pada anggaran perjalanan dinas staf di Ditjen Tanaman Pangan Kementan.
Dia mengaku tidak mengetahui maksud perjalanan yang dilakukan SYL bersama rombongan. Perjalanan SYL ke Belgia tidak diikuti oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi. "Tahu ada perjalanan tersebut, tetapi saya tidak ikut. Hanya ada info agar sharing dana untuk mereka ke luar negeri saja," kata Suwandi.
Tidak hanya SYL, Bambang pun mengatakan Indira Chunda Thita yang merupakan anak Syahrul Yasin Limpo pernah meminta pembayaran pembelian sound system Rp 21 juta.
Dia berkata uang untuk pembayaran pembelian sound system ditransfer ke rekening Thita sesuai dengan perintah dari eks ajudan SYL, Panji Hartanto.
Selain itu, dia mengatakan ada permintaan uang Rp 20 juta untuk dikirimkan ke rekening Thita. Menurut Bambang, uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan cucu SYL bernama Andi Tenri Bilang Radisyah. Namun, dia tidak mengetahui kebutuhan yang dimaksud.
Pilihan Editor: Dirjen Hortikultura Kementan Ungkap Ancaman Mutasi Jika Tak Penuhi Kebutuhan Partai NasDem