Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

image-gnews
Tiga calon taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) angkatan 67, menceritakan perjuangan mereka untuk bisa lolos tes penerimaan mahasiswa baru STIP tahun 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Tiga calon taruni Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) angkatan 67, menceritakan perjuangan mereka untuk bisa lolos tes penerimaan mahasiswa baru STIP tahun 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah calon taruna, atau yang perempuan menyebutnya taruni STIP yang kecewa dengan rencana penutupan penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2024-2025. Keputusan Kementerian Perhubungan didasarkan kasus kekerasan yang menewaskan seorang taruna. 

Fransiskus Franklin Matutina (21 tahun) asal Nusa Tenggara Timur, Flores, harus rela cuti kuliah selama 3 bulan, untuk mengikuti rangkaian pendaftaran penerimaan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP).

Ia mengungkapkan kekecewannya karena sudah datang dari NTT ke Jakarta, untuk mewujudkan mimpi menjadi mahasiswa STIP. "Saya sudah kuliah, tapi dengan terbukanya tes ini saya ingin sekali menjadi taruna," kata Fransiskus kepada wartawan saat ditemui di CAAIP Center, pada Rabu, 15 Mei 2024. Persiapannya untuk mengekuti tes di STIP dengan belajar, latihan fisik, berolahraga. 

Untuk langkah kedepan, Fransiskus belum menentukan apakah akan kembali ke NTT atau tidak dalam waktu dekat ini, ia masih menunggu keputusan akhir dari Kementerian Perhubungan dan STIP. Dirinya berharap bisa mengejar impiannya menjadi pelaut. 

Selain Fransiskus, kekecewaan ini juga diungkapkan oleh calon taruni STIP, Rhara Febriyanti, 18 tahun, asal Tanjung Pinag, Kepulauan Riau. Ia rela untuk tinggal sendiri di Indekos di Jakarta Timur, untuk mengikuti serangkaian tes penerimaan mahasiswa baru STIP tahun 2024.

Rhara mengaku sudah melakukan persiapan pelatihan fisik sejak menginjak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). "Pas SMP udah mulai latihan fisik," kata Rhara, saat ditemui di ruangan CAAIP Center, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 15 Mei 2024, usai orang tua calon taruna mengadakan konferensi pers.

Pelatihan fisik Rhara dilanjutkan dengan lebih giat ketika ia sudah melanjutkan jenjang ke Sekolah Menengah Atas (SMA). Olahraga sit up, push up, rutin ia lakukan untuk terus meningkatkan stamina dan nantinya lolos di seluruh rangkaian tes STIP. 

Tujuan remaja 18 tahun ini memiliki keinginan kuat agar bisa menjadi taruni STIP, karena berharap bisa membanggakan kedua orang tua. "Udah sampai sini, dan sia-sia kalau enggak di perjuangin," jelas Rhara menyampaikan dengan nada bergetar menahan tangis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rhara juga akan tetap tinggal di Jakarta menanti keputusan akhir bagaimana nasibnya di tengah perjalanan tes seleksi. "Kalau udah ada kejelasan saya juga enggak akan pulang, pokoknya sampai semua benar-benar tuntas," jelasnya. 

Calon taruni STIP lain yang juga rela merantau ke Jakarta adalah Fernanda Armadani Pratiwi, 18 tahun, asal Banjarnegara, Jawa Tengah, rela tinggal di indekos ditemani ibunda, untuk melakukan serangkaian tes di STIP.

Nanda--sapaannya, memilih STIP,karena sudah terkenal di kalangan internasional, dan sekolah pelayaran pertama di Indonesia. Adanya peristiwa kekerasan pada 3 Mei 2024 kemarin, tidak mengurungkan semangat Nanda menentukan pilihan study-nya. 

Sama seperti Rhara, Nanda juga sudah melakukan persiapan pelatihan fisik sejak SMP, dan lebih memaksimalkan persiapannya di bangku SMA. "Masuk STIP itu memang harus diperjuangin," kata Nanda, melihat perjuangan kakak laki-lakinya yang masih berstatus mahasiswa di sekolah kedinasan Kemenhub itu. 

Di sela-sela menjelaskan perjuangannya, Nanda sempat terhenti beberapa menit, karena tidak kuasa menahan tangis. Setelah sudah lebih tenang, ia kembali melanjutkan bagaimana perjuangan agar bisa lolos di STIP. "Saya terus latihan lari sampai pernah mau muntah, tapi habis itu udah enggak muntah lagi," jelanya. 

Remaja 18 tahun ini juga mendapat nasihat dari sang kakak untuk selalu berlatih lebih giat, agar fisik bisa terbentuk, dan meningkatkan pembelajaran akademik. "Kakak saya juga cerita kalau di STIP itu ada yang jahil tapi ya emang yang lucu-lucu aja gitu, dan dia enggak pernah mengalami hal kekerasan," ujar Nanda. 

Pilihan Editor: Orang Tua Calon Taruna STIP Ajukan Keberatan Keputusan Kemenhub Tak Buka Penerimaan Tahun Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenhub Kantongi Kajian Kenaikan Tarif KRL Rp 1.000-2.000: Kita Tunggu Kabinet Baru

1 hari lalu

Suasana di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat, 10 Mei 2024. Pemerintah berencana akan menaikan tarif kereta Commuteline Jabodetabek pada tahun ini. Rencana penyesuaian tarif KRL Commuterline ini sudah dibahas dengan Kementerian Perhubungan, termasuk potensi tarif menjadi naik. Tarif dasar diusulkan naik sebesar Rp2.000, atau jadi Rp5.000 untuk 25 kilometer pertama. Sementara tarif lanjutan 10 kilometer berikutnya tidak naik, atau tetap Rp1.000. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kemenhub Kantongi Kajian Kenaikan Tarif KRL Rp 1.000-2.000: Kita Tunggu Kabinet Baru

Kemenhub menyatakan sudah memiliki kajian untuk menaikkan tarif kereta rel listrik (KRL) sebesar Rp 1.000 hingga 2.000.


Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

1 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak laki-laki. Shutterstock
Ratusan Anak-anak di Panti Sosial Malaysia Diduga Alami Kekerasan dan Pelecehan Seksual

Lebih dari 400 anak-anak dan remaja di panti sosial di Malaysia, yang dikelola GISB diduga mengalami pelecehan seksual.


Budi Karya Alokasikan Anggaran Kemenhub ke Tiga Direktorat, Perkeretaapian Tertinggi

2 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Budi Karya Alokasikan Anggaran Kemenhub ke Tiga Direktorat, Perkeretaapian Tertinggi

Menurut Budi Karya pagu anggaran untuk Kemenhub tahun 2025 yang sebelumnya sebesar Rp 24,76 triliun bertambah menjadi Rp 31,45 triliun


DPR Restui Kemenhub Tambah Alokasi Anggaran Rp 6,69 Triliun pada 2025

2 hari lalu

Suasana rapat kerja dan dengar pendapat Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengenai evaluasi pelaksanaan infrastruktur dan transportasi pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2024, di Senayan, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Ikhsan Reliubun
DPR Restui Kemenhub Tambah Alokasi Anggaran Rp 6,69 Triliun pada 2025

Kemenhub mendapat tambahan alokasi anggaran sebesar Rp 6,69 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2025


Kemenhub: Pesawat Trigana Air Gagal Lepas Landas di Bandara Serui, Seluruh Penumpang Selamat

4 hari lalu

Personel Kantor SAR Biak Kundori saat memeriksa badan pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir hingga keluar lintasan di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua, Senin 9 September 2024. ANTARA/HO-Basarnas.
Kemenhub: Pesawat Trigana Air Gagal Lepas Landas di Bandara Serui, Seluruh Penumpang Selamat

Pesawat Trigana Air PK-YSP jenis ATR 42 seri 500 gagal lepas landas di Bandar Udara (Bandara) Stevanus Rumbewas Serui, Yapen, Papua.


SBMI Tuntut Pelaksanaan Peraturan Pelindungan Awak Kapal Migran

7 hari lalu

Ketua Umum SBMI, Hariyanto Suwarnono. Foto: Tempo-Magang/Reyhan
SBMI Tuntut Pelaksanaan Peraturan Pelindungan Awak Kapal Migran

Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menggelar aksi di depan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada Jumat, 6 September 2024.


Taruna Akpol Serang Perwira Pengasuh Sudah Diproses Provos, Sanksi Akademik Menanti

7 hari lalu

Penampilan Drum Corps Taruna Taruni Akpol membawakan sejumlah lagu, mulai dari Koyo Jogja Istimewa hingga Maju Tak Gentar di upacara HUT Bhayangkara ke-78, Senin, 1 Juli 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Taruna Akpol Serang Perwira Pengasuh Sudah Diproses Provos, Sanksi Akademik Menanti

Gubernur Akpol menyatakan taruna yang melawan perwira pengasuh telah diproses oleh provos. Taruna itu juga akan dapat Sanksi akademik.


Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

7 hari lalu

Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (PIP Semarang). Facebook
Keluarga Korban Keberatan Enam Terdakwa Pelaku Kekerasan di PIP Semarang Dituntut Satu Tahun

Seorang taruna PIP Semarang mengaku mengalami kekerasan hingga kencing darah.


Rencana Penerapan Tiket KRL Berbasis NIK, Jokowi: Saya Belum Tahu

13 hari lalu

Calon penumpang menunjukkan tiket kertas di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juli 2018. PT Kereta Commuter Indonesia menyatakan transaksi tiket KRL di 79 stasiun mulai 23 Juli 2018 untuk sementara menggunakan tiket kertas seharga Rp 3.000 sebagai bentuk mitigasi untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL selama proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. ANTARA
Rencana Penerapan Tiket KRL Berbasis NIK, Jokowi: Saya Belum Tahu

Penerapan tiket KRL Jabodetabek berbasis NIK jadi perhatian publik hari-hari ini. Kenapa Jokowi mengaku belum tahu?


KPK Belum Temukan Keterkaitan Erick Thohir di Kasus Korupsi DJKA dan ASDP

14 hari lalu

Ketua Umum PSSI, Erick Tohir saat ditemui setelah menyaksikan laga final Piala AFF U-19 2024 yang dimenangkan Timnas U-19 Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Senin 29 Juli 2024. TEMPO/Hanaa Septiana
KPK Belum Temukan Keterkaitan Erick Thohir di Kasus Korupsi DJKA dan ASDP

KPK belum menemukan keterlibatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada kasus dugaan korupsi di DJKA dan ASDP.