TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kembali menyoroti kasus pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Presiden Ketujuh RI itu mengkritik keras penyidik KPK AKBP Rossa Purbo Bekti hingga pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut Megawati, penyidik KPK yakni Rossa telah memeriksa Hasto yang secara sewenang-wenang. "Kamu siapa Rossa? Jangan hanya karena kamu KPK loh. Saya enggak takut, gile lho," kata Megawati saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.
Ini bukan kali pertama Megawati menyinggung kasus Hasto di KPK. Berdasarkan catatan Tempo, Megawati beberapa kali menyinggung kasus tersebut. Berikut sederet pernyataan menarik Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyinggung KPK.
Megawati tantang Hasto penuhi panggilan KPK
Megawati Soekarnoputri sebelumnya pernah bercerita soal pemanggilan Hasto oleh KPK. Dia bahkan menantang Hasto untuk memenuhi panggilan tersebut. Pernyataannya tersebut terlontar saat berpidato di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat, 5 Juli 2024 lalu.
“Saya bilang sama si Hasto, 'Lo berani dateng nggak, To? Masak kalah sama aku. Aku aja dateng sampai 3 kali, lho, To', ku bilang,” kata Megawati saat memberi sambutan di hadapan kader-kader partainya.
Megawati mengatakan bahwa Hasto tidak perlu takut menghadapi penyidik KPK seperti AKBP Rossa Purbo Bekti. “Enak aja emangnya siapa die? Betul enggak? Loh iya, orang dia manusia juga. Gile,” ujar Presiden RI ke-5 itu.
Lebih lanjut, dia berseloroh bahwa penyidik KPK kemungkinan sedang mencari cara untuk memanggil dirinya. Megawati kemudian berkata bakal mengajak seluruh ahli hukum untuk mendampingi jika dia betul dipanggil.
Dia juga berujar berani jika disuruh menghadapi Rossa. “Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho, kok enggak diaku lho yo,” kata Megawati.
Megawati juga menyatakan tahu isi internal KPK. Sebabnya, dia mengklaim bahwa lembaga antirasuah tersebut dia yang bentuk saat masih menjabat sebagai presiden.
“KPK itu saya yang buat. Mana mungkin saya enggak tahu isi perutnya. Orang itu saya yang buat. MK (Mahkamah Konstitusi), saya yang buat, bukan sombong,” ujar Megawati. Dia lalu berujar bahwa dirinya tahu segala kekurangan lembaga-lembaga tersebut. “Harusnya bagaimana tidak boleh dimanipulasi.”
Sebut pemanggilan Hasto tidak sesuai prosedur hingga kritik Jokowi
Teranyar, Megawati mengatakan bahwa proses pemeriksaan yang dilakukan oleh Rossa terhadap Hasto Kristiyanto menyalahi prosedur hukum. "Waktu Pak Hasto itu dipanggil menurut saya itu tidak sesuai," kata Megawati saat menghadiri Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Juli 2024.
Ia lantas mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi karena dianggap mengintervensi penegakkan hukum, termasuk terhadap partainya yang kerap mengkritik. "Sekarang hukum itu diobrak-abrik kekuasaan," kata dia.
Tak sampai di situ, Megawati kembali mengklaim bahwa KPK dan Mahkamah Konstitusi (MK) lahir karena kontribusinya. "Yang bikin MK siapa? Kalau enggak percaya buka (sejarah). Yang bikin KPK saya," katanya.
Megawati kemudian menyatakan bahwa orang-orang di lingkaran kekuasaan kini telah menargetkan kader-kadernya, termasuk Hasto Kristiyanto. Dia meminta kepada Hasto agar tidak takut dengan proses hukum yang dihadapinya.
"Sekarang kan gitu, ditarget, ditarget, ditarget, gitu kan? Betul enggak?" ucap Megawati.
Penargetan tersebut, kata dia, dilakukan karena tidak ada yang berani menghadapi dirinya secara langsung. "Mau ngambil saya enggak berani. Sasarannya di sekeliling saya," tuturnya.
Megawati pun kembali menegaskan bahwa Hasto tidak perlu takut jika nantinya ditangkap. Pasalnya dirinya akan menemui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo apabila Hasto ditangkap.
"Saya bilang sama Hasto, 'Udah enggak usah takut, nanti kalau kamu 'diambil' aku pergi ke Kapolri', kubilang gitu. Coba pengen ngomong apa si Kapolri itu," kata Megawati
Ia juga menyebutkan bahwa dirinya sempat berdialog dengan Hasto untuk menanyakan apa yang sedang terjadi. "Sampai saya nanya, salahmu opo, hah, To?" ujarnya.
Sebagai informasi, Hasto sebelumnya diperiksa KPK untuk mengusut kasus Harun Masiku. PDIP mengkritik dan mengecam aksi penyitaan sejumlah barang milik Hasto seperti ponsel hingga buku catatan partai.
Hasto dipanggil sebagai saksi dalam kasus dugaan suap tersebut. Adapun Kasus ini berkaitan dengan penetapan calon anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Meskipun begitu, Harun tidak pernah memenuhi panggilan KPK dan telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 17 Januari 2020.
RIZKI DEWI AYU | SAVERO ARISTIA WIENANTO | SULTAN ABDURRAHMAN berkontribusi dalam artikel ini.
Pilihan Editor: IM57+ Institute Sebut Visi Perbaikan KPK Wajib Dibahas dalam Proses Penyaringan Capim