TEMPO.CO, Jakarta - Kematian Vina Dewi Arsita dan Muhammad Rizky Rudiana alias Eky di Cirebon, Jawa Barat, menjadi buah bibir masyarakat setelah film berjudul Vina: Sebelum 7 Hari resmi tayang di bioskop sejak 8 Mei 2024. Bahkan pemberitaan tentang pembunuhan Vina dan Eky itu belakangan semakin liar. Faktor inilah yang membuat Inspektur Satu Polisi Rudiana, ayah Eky, sempat membatasi diri untuk membaca pemberitaan. "Paling baca berita soal hiburan. Saya juga kurangin nonton Tiktok," kata Rudiana kepada Tempo saat ditemui di restauran Hotel Tryas Cirebon, pada Rabu, 31 Juli 2024.
Sebagai seorang ayah yang kehilangan anak, Rudiana merasa sedih dengan kasus pembunuhan putranya. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyikapi berbagai tuduhan yang dilontarkan kepada dirinya. Ia hanya bisa bersabar sambil berdoa agar selalu diberi kekuatan.
Pembunuhan Vina dan Eky terjadi pada 27 Agustus 2016. Awalnya dua sejoli itu diduga tewas akibat kecelakaan. Namun Rudiana curiga karena luka-luka di tubuh Eky lebih menunjukan tanda-tanda penganiayaan dibandingkan kecelakaan.
Berangkat dari kecurigaan itu, Rudiana menyelidiki sendiri penyebab kematian putranya. Penyelidikan inilah yang kemudian mengantar Rudiana kepada delapan orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. Orang-orang itu diseret e pengadilan dan berujung vonis penjara seumur hidup. Hanya satu pelaku bernama Saka Tatal yang mendapat hukuman 8 tahun penjara karena usianya saat itu masih 15 tahun sehingga dikategorikan sebagai anak.
Delapan tahun kemudian, setelah kasus pembunuhan Vina dan Eky kembali mencuat, banyak ahli hukum menilai penyelidikan yang dilakukan Rudiana telah menyalahi prosedur. Sehingga muncul dugaan, delapan orang yang telah berstatus terpidana tersebut tidak bersalah. Pemberitaan samacam inilah yang membuat Kapolsek Kapetakan itu semakin terpojok.
Saat ini Rudiana mendapat pendampingan hukum dari Perimpunan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (Perhakhi). Rudiana mengaku memilih Perhakhi karena menawarkan bantuan secara sukarela. "Mengingat keadaan saya terbatas, dan mereka mau bantu, jadi saya ambil," ucapnya menjelaskan awal mula mempercayakan Perhakhi menjadi tim kuasa hukumnya.
Rudiana juga menepis berbagai kabar hoaks yang beredar mengenai anaknya, salah satunya informasi Eky masih hidup. Ia tidak mengetahui awal mula kabar berita itu, namun Rudiana menilai kabar tersebut sangat kejam. "Jadi kalau ada yang bilang itu bukan Eky, sangat sakit buat saya. Padahal itu anak saya," tuturnya.