TEMPO.CO, Jakarta - Ketua IM57+Institute, M Praswad Nugraha, menyoroti kinerja panitia seleksi atau pansel KPK dalam mencari nahkoda pemberantasan korupsi. Musababnya, dari 40 nama yang lolos tes tulis terdapat nama-nama lama yang dinilai bermasalah saat menggawangi lembaga antirasuah itu.
"40 nama Capim KPK masih bermasalah," kata Praswad dikonfirmasi Tempo, Kamis, 8 Agustus 2024.
Praswad mencontohkan salah satunya ada nama Nurul Ghufron. Menurut dia, Ghufron telah gagal dalam memimpin KPK selama lima tahun ke belakang. Seharusnya proses seleksi tertulis dapat merepresentasikan soal pengetahuan atas pengalaman pemberantasan korupsi yang dilakukan.
"Adanya calon-calon yang gagal menjalankan misi selama 5 tahun menjabat seperti Nurul Ghufron seharusnya menjadi ukuran bagi pansel dalam mengukur jawaban tes tertulis yang bersifat jawaban terbuka," kata Praswad.
Menurut Praswad, membiarkan calon yang jelas gagal dalam memimpin lembaga anti korupsi membuat posisi Pansel KPK seakan lebih mementingkan aspek formil dibandingkan materil dari jawaban-jawaban yang diberikan.
"Pesimisme menjadi semakin mengemuka atas kondisi ini sehingga membuat publik tidak yakin akan menghasilkan Pimpinan yang mampu memberikan gebrakan," katanya.
Selanjutnya, Praswad juga menyoroti soal latar belakang nama-nama peserta yang lolos tes tulis. Hampir setengah dari nama-nama itu adalah eks penegak hukum baik dari Kepolisian, Kejaksaan maupun Pengadilan.
"Padahal sasaran KPK adalah katalisator dalam penegakan hukum lembaga lain," katanya.
Praswad pun mempertanyakan tolok ukur pansel untuk melihat indepedensi penegakan hukum KPK ke depan apabila hampir seluruh Pimpinan KPK adalah penegak hukum dari institusi lainnya.
Praswad menyangsikan pengembalian kepercayaan KPK apabila pola seleksi masih dilakukan seperti saat ini. "Artinya apabila gaya bekerja pansel masih seperti ini maka akan semakin jauh impian pengembalian KPK ke jalur sesungguhnya," katanya.
Panitia seleksi atau pansel telah melakukan penilaian terhadap calon pimpinan KPK. Hasilnya sebanyak 40 dari 230 peserta dinyatakan lulus seleksi.
Dua Wakil Ketua KPK saat ini Johanis Tanak dan Nurul Ghufron lulus dalam seleksi ini. Selain itu ada pula Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pahala Nainggolan.
Anggota DPR, Johan Budi; Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti; hingga Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Harli Siregar pun turut dalam daftar peserta yang lolos tes tulis.
Ketua Pansel KPK, Muhammad Ateh mengatakan, pansel mengharapkan tanggapan dari masyarakat terhadap nama-nama peserta calon pimpinan KPK masa Jabatan Tahun 2024-2029 yang dinyatakan lulus.
"Tanggapan masyarakat disampaikan langsung ke Sekretariat Panitia Seleksi sampai dengan tanggal 24 Agustus 2024, melalui website Administrasi Panitia Seleksi Elektronik (APEL) pada https://apel.setneg.go.id, atau melalui email ke pansel.capim.kpk@setneg.go.id dan pansel.cadewas.kpk@setneg.go.id," kata Ateh dalam keterangan resminya, Kamis, 8 Agustus 2024.
Pilihan Editor: Polisi Sebut Audrey Davis Akui Wanita di Video Syur Adalah Dirinya