Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ayah Afif Maulana Merasa Tidak Puas Dengan Hasil Ekshumasi

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Tim Dokter Forensik Ekshumasi Afif Maulana melakukan pengecekan di Jembatan Kuranji, Kota Padang yang menjadi tempat ditemukannya bocah 13 tahun pada Minggu 9 Juni 2024 lalu. Pengecekan ini menjadi salah satu proses dari untuk menganalisis penyebeb kematian Afif Maulanan. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Tim Dokter Forensik Ekshumasi Afif Maulana melakukan pengecekan di Jembatan Kuranji, Kota Padang yang menjadi tempat ditemukannya bocah 13 tahun pada Minggu 9 Juni 2024 lalu. Pengecekan ini menjadi salah satu proses dari untuk menganalisis penyebeb kematian Afif Maulanan. TEMPO/ Fachri Hamzah.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Afrinaldi, ayah dari Afif Maulana, tidak puas dengan hasil ekshumasi yang dilakukan Tim Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Sebab banyak dari bekas-bekas atau luka pada tubuh anaknya tidak ada penjelasan  yang detail.

"Tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, karena Dokter Ade (Ketua Tim Ekhumasi Afif, Dokter Ade Firmansyah) tidak menjelaskan secara utuh apa yang terjadi pada tubuh anak saya," kata Afrinaldi saat Konferensi Pers di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang pada Kamis 26 September 2024.

Pria yang akrab disapa Rinal itu menyatakan hasil ekshumasi tak menjelaskan banyak bekas luka terutama di bagian depan tubuh Afif. Padahal, Rinal menyatakan melihat jelas luka di bagian perut putranya ketika dia memandikan jenazah. 

"Saya sempat bertanya tentang luka pada bagian dada, apakah terkena jantung atau tidak. Namun tidak dijawab, " kata dia. "Lalu juga, retak di kepala bagian depan juga terdapat retakan, itu karena apa, tetapi Dokter Ade tidak ada menjelaskan," ujarnya.

Rinal juga menilai ada kejanggalan soal hasil ekshumasi yang menyatakan Afif Maulana tidak menghirup air saat terjatuh dari jembatan. Hal itu, menurut dia, menguatkan dugaan jika putranya sudah tewas terlebih dahulu sebelum tercebur ke air. 

"Dokter Ade bilang jika anak saya tidak ada cairan di dalam tubuhnya. Dan bahkan masih jadi misteri, ini yang menguatkan jika anak saya mati di darat," kata dia. "Saya semakin yakin ada yang janggal dari kematian anak saya," katanya.

Sementara itu, Koalisi Advokat Anti Kekerasan meminta Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI) untuk menyerahkan hasil ekshumasi Afif Maulana secara tertulis. Hal ini guna menyinkronkan dengan hasil  investigasi LBH Padang.

"Kami meminta kepada pihak kepolisian dan PDMFI untuk menyerahkan hasil ekshumasi itu secara tertulis kepada kuasa hukum maupun keluarga," kata Direktur LBH Padang Indira Suryani dalam konferensi pers yang sama. 

Indira menjelaskan, polisi dan PDMFI sebelumnya sempat berjanji akan memberikan hasil ekshumasi tersebut kepada pihak keluarga Afif. Namun, janji itu belum dipenuhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sampai sekarang yang kami terima baru secara verbal, belum secara tertulis dan kami meminta itu," ucapnya. "Kami juga sudah menyurati PDFMI untuk memberikan salinan hasil ekshumasi itu secara tertulis," kata dia.

Menurut Indira hasil tertulis ini penting untuk mengharmonisasi dengan temuan Koalisi Advokat Anti Kekerasan. Sebab, banyak hal yang tidak dijelaskan secara rinci oleh PDMFI saat Konferensi Pers di Polresta Padang pada Rabu 25 September 2024.

"Pengambilan 19 sampel lunak dan 8 sampel keras dari Afif Maulana tidak dijelaskan Dokter Ade secara rinci temuannya. Kami tidak mendapati penjelasan rinci dari tim terkait titik-titik mana saja yang ditemukan adanya kekerasan," kata Indira.

Selain itu, Dokter Ade juga tidak menyebutkan apakah ada bukti kekerasaan atau bekas penyiksaan di tubuh Afif Maulana. Sementara itu beberapa saksi yang memandikan jasad korban mendapati jika ada dugaan kekerasan. "Karena itu kami meminta salinan," katanya

Afif Maulana merupakan bocah yang ditemukan tewas oleh seorang warga di bawah Jembatan Kuranji pada 9 Juni 2024. Polda Sumatera Barat menyatakan Afif tewas karena melompat dari jembatan itu saat polisi mencoba menangkapnya karena terlibat tawuran. 

Akan tetapi pihak keluarga tak terima dengan penjelasan itu. Pasalnya, mereka menemukan berbagai luka seperti bekas penganiayaan di tubuh Afif. Pihak keluarga menyatakan ada seperti bekas tapak sepatu di tubuhnya. 

Ekshumasi dan autopsi terhadap jenazah Afif Maulana pun akhirnya dilakukan pada 8 Agustus 2024. Hasilnya, tim ekshumasi mempertegas pernyataan polisi bahwa Afif tewas karena terjatuh dari jembatan, bukan karena penganiayaan. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hasil Ekshumasi: Tim Forensik Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Ini 4 Desakan Kuasa Hukum

3 jam lalu

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13  tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.
Hasil Ekshumasi: Tim Forensik Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Ini 4 Desakan Kuasa Hukum

Berikut empat desakan Tim Advokat Anti-Penyiksaan atas hasil ekshumasi jasad Afif Maulana, yang sebelumnya diduga tewas dianiaya polisi.


Koalisi Advokat Anti Kekerasan Minta PDMFI Berikan Hasil Ekshumasi Afif Maulana Secara Tertulis

23 jam lalu

Kuasa hukum Keluarga korban penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar SMP (AM, 13) Direktur LBH Padang, Indira Suryani bersama YLBHI, KontraS, dan organisasi masyarakat sipil (tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Reformasi Kepolisian lainnya) saat menyampaikan update temuan dan proses advokasi kasus terkait di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa 2 Juli 2024. LBH Padang memiliki banyak temuan, termasuk saksi-saksi yang sampai saat sekarang tidak/belum diperiksa oleh kepolisian. TEMPO/Subekti.
Koalisi Advokat Anti Kekerasan Minta PDMFI Berikan Hasil Ekshumasi Afif Maulana Secara Tertulis

Koalisi Advokat Anti Kekerasan meminta Perhimpunan Dokter Forensik untuk memberikan hasil ekshumasi Afif Maulana secara tertulis.


Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

1 hari lalu

Ketua Tim Ekshumasi Afif Maulana, Ade Frimansyah saat Konfrensi Pers di Polresta Padang pada Rabu 25 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah.
Tim Ekshumasi Simpulkan Afif Maulana Tewas karena Terjatuh, Bukan Dianiaya

Penyebab kematian Afif Maulana menurut hasil analisis forensik dan medikolegal karena jatuh dari ketinggian.


Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

4 hari lalu

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13  tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.
Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendatangi Bareskrim Mabes Polri minta asistensi kelanjutan kasus Afif Maulana.


Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

4 hari lalu

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendesak pengusutan kasus tewasnya MHS (15 tahun) dan anak (12 tahun) serta cucu (2 tahun) wartawan Tribrata TV, di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Senin, 19 Agustus 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Datangi Bareskrim, KPAI Minta Mabes Polri Terus Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI minta Mabes Polri intensifkan asistensi kasus kematian Afif Maulana (13 tahun). Hingga kini, hasil ekshumasi dan autopsi ulang belum diumumkan.


2 dari 7 Jenazah Mengambang di Kali Bekasi Teridentifikasi

5 hari lalu

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong  berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Polisi menduga tujuh mayat itu merupakan remaja-remaja yang terlibat tawuran. ANTARA FOTO/Rezas Ale
2 dari 7 Jenazah Mengambang di Kali Bekasi Teridentifikasi

Hingga pukul 14.40 WIB rumah sakit mengonfirmasi ada dua jenazah di kali Bekasi yang identitasnya sedang diperiksa


IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

6 hari lalu

Indra Septiarwan (tengah) tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari digiring pihak kepolisian menjelang konferensi pers di Polres Padang Pariaman, 20 September 2024.  Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menyampaikan, Indra mengaku telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari. TEMPO/Fachri Hamzah
IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Polisi mengungkapkan tersangka IS telah mengaku membunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.


Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Rekayasa Kematian Suaminya, Seorang Notaris di Medan Jadi Tersangka Pembunuhan

Sang istri tetap menolak telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya. Ia mengaku sangat mencintai suaminya itu.


Pekerjaan Rumah Polda Sumbar: Ungkap Kasus kematian Afif Maulana dan Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

8 hari lalu

Penemuan jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 8 September 2024. Langgam/BPBD Padang Pariaman
Pekerjaan Rumah Polda Sumbar: Ungkap Kasus kematian Afif Maulana dan Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

Kasus kematian bocah Afif Maulana di Jembatan Kuranji dan pembunuhan Nia gadis penjual gorengan di Padang Pariaman jadi pekerjaan rumah Polda Sumbar.


Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

9 hari lalu

Polisi tetapkan satu tersangka di kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.
Kronologi Pembunuhan Nia Kurnia Sari, Pelaku Ternyata Residivis Pencabulan

Polres Padang Pariaman telah menetapkan tersangka pada kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan.