TEMPO Interaktif, Bogor - Setiap menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kota Bogor selalu diadakan pawai keliling Kota dari Balaikota menuju Air Mancur berputar gedung olahraga Pajajaran menuju Taman Makam Pahlawan Dreded utuk melakukan Renungan Suci. Ada yang berbeda pada Pawai yang dilaksanakan, Minggu (16/8) malam yakni dengan sedikit obor.
Pawai Tujuhbelasan dilepas pukul 20.00 WIB, dari Balaikota Bogor oleh Walikota Bogor, H. Diani Budiarto, didamping unsur Muspida, Komandan Korem 061, Kapolwil Bogor dan Komandan Lapang Udara Atang Sadjaja, hadir juga sejumlah veteran perang.
Pawai ini diikuti sekitar 3.000 peserta dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, Kepolisian, PNS, Dinas Perhubugan, Satpol PP, organisasi kepemudaan, siswa Madrasah Tsanawiyah, SMP, SMA dan MA, serta Pramuka Kota Bogor.
Tahun lalu pada acara yang sama, semua peserta membawa obor, namun untuk tahun ini yang membawa obor hanya sekitar 200 orang. Hal ini dikarenakan sulitnya mencari minyak tanah selain itu mahal harganya. “Satu liter harganya sebelas ribu, carinya juga susah,” kata Riyadi, siswa SMAN 4 Bogor.
Menurut Riyadi satu liter dipakai biasanya untuk mengisi lima obor. Namun karena minyak tanah sulit mendapatkannya, satu liter dibagi menjadi 10 obor. “Ya untuk mengirit aja, tapi cepat habis,” ujarnya sambil berjalan mengawasi teman-temannya yang berbaris.
Pawai dibagi beberapa rombongan, setiap rombongan hanya terlihat 10 sampai 20 obor, apalagi di rombongan paling depan yang diikuti anggota TNI dan POLRI sama sekali tidak membawa obor. Pawai obor biasanya berakhir pukul 23.00 wib di taman Makam Pahlawan Dreded, mereka menunggu sampai pukul 24.00 WIB utnuk melakukan renungan suci dan doa bersama.
DEFFAN PURNAMA