"Silaturahmi tidak akan kami larang, tapi formatnya akan diubah, tidak seperti yang kami laksanakan saat ini," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo usai meninjau arus balik di Terminal Kampung Rambutan, Rabu (23/9).
Pada Lebaran kedua, seperti biasa Gubernur DKI Jakarta mengadakan open house untuk bersilaturahmi dengan warga di Balaikota. Pada saat silaturahmi, gubernur juga membagikan 6.000 bingkisan yang berisi beberapa bahan kebutuhan pokok dan uang Rp 40 ribu. Di tengah-tengah acara silaturahmi, terjadi kericuhan. Warga yang hendak bertemu dan berjabat tangan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur tiba-tiba saling dorong. Dua orang wanita terluka pada insiden tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Fauzi menjelaskan tidak ada pembagian zakat di Balaikota pada hari kedua Lebaran tersebut. "Yang ada adalah silaturahmi gubernur dengan warganya," kata dia.
Fauzi menyebutkan, dia memberi waktu untuk bersilaturahmi sebanyak dua kali kesempatan. Silaturahmi pertama di rumah dinas gubernur dan silaturahmi kedua di balai kota. "Sebagaimana biasa orang datang saat Lebaran, maka kami beri minum dan kue. Supaya lebih praktis, kuenya dibungkus," ujar dia.
Foke lalu mengungkapkan, beberapa koleganya lalu menyumbang untuk pemberian kepada warga saat silaturahmi tersebut. "Ada yang kasih minyak, ada yang memberi gula. Semuanya dibungkus jadi satu," kata dia.
Selain minyak dan gula, lanjut Foke, dari koleganya ada pula yang memberi uang. "Kami berikan juga uang tersebut," ujar dia. Sebab, kata dia, sebagian orang yang ingin bersilaturahmi datang dari tempat cukup jauh. "Ada yang dari Pedongkelan, Plumpang dan Tanah Merah," kata dia.
Kepada para korban yang jatuh saat kericuhan, kata Foke, pihaknya sudah memberikan bantuan. "Bukan cuma bantu pengobatan, saya juga sudah menengok mereka (di Rumah Sakit)," kata dia.
EKA UTAMI APRILIA