TEMPO Interaktif, Jakarta - Juliana Dharmadi dan tim penasehat hukumnya berencana akan ke Australia guna mencari bukti-bukti malpraktik yang telah dilakukan Rumah Sakit Omni Internasional, Tangerang, Banten.
Juliana berencana akan menemui dokter International Children Hospital Westmead di Sydney yang menangani pengobatan sepasang anak kembarnya Jared Christophel dan Jayden Christophel. "Tim penasehat hukum akan melakukan wawancara langsung dengan mereka mengenai kasus yang menimpa anak saya," kata Juliana saat dihubungi Tempo melalui saluran telepon, Jumat (16/10).
Rencananya mereka akan ke Sydney bulan depan. "Saat ini kami sedang persiapan sekaligus menunggu pengacara kami, OC Kaligis kembali dari luar negeri," kata Juliana. Keterangan dokter ahli itu nanti akan dijadikan salah satu bahan penguat gugatan mereka atas dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni Internasional Alam Sutra terhadap kedua anak kembarnya itu.
Kisah ini bermula 24 Mei lalu, ketika Juliana melahirkan bayi kembar Jared-Jayden di Rumah Sakit Omni dalam keadaan prematur. Jared lahir dengan berat 1,5 kilogram dan Jayden 1,3 kilogram. Karena itu dokter memutuskan memasukkan mereka ke incubator. Namun setelah 42 hari dirawat dalam inkubator, Jared buta permanen dan kedua mata Jayden mengalami kelainan silindris 2,5.
uliana sempat membawa kedua anaknya ke Klinik Mata Nusantara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat dan Ruamh Sakit Mata Aini Jakarta. Hasil pemeriksaan kedua rumah sakit itu menunjukkan bahwa sel saraf mata Jared lepas dari retina dengan stadium 4, diduga itu terjadi karena mereka menerima oksigen berlebihan selama dalam inkubator.
Akhirnya Juliana membawa Jared berobat ke Westmead International Children Hospital di Sydney, Australia. Dari saya Juliana mendapatkan surat statemen medis dari Australia yang memperkuat dugaan kesalahan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan RS Omni. "Statemen itu sudah kami serahkan ke Polda sejak bulan lalu, karena katanya polisi butuh fakta medis dan data tambahan," ujar Juliana.
AGUNG SEDAYU