Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Jakarta Barat Antisipasi Lonjakan Penderita ISPA

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Jakarta Barat mengantisipasi penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) melalui penyuluhan masyarakat. Pemerintah mengimbau warga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

"Gunakan masker terutama bagi pengendara kendaraan bermotor dan pekerja di tempat berdebu," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Yeniarti Suaizi, di kantor Walikota Jakarta Barat, Jumat (23/10).

Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkirakan penyakit infeksi tersebut akan meningkat karena tingginya suhu di Jakarta beberapa hari belakangan. Pemerintah Jakarta Barat hingga kini belum menerima laporan adanya peningkatan jumlah penderita infeksi tersebut. Laporan bulanan, kata dia, akan diterima awal bulan depan. "Kalau kondisi warga berdasarkan laporan puskesmas, tidak ada lonjakan penderita ISPA," ujarnya.

Pemerintah mengimbau warga Jakarta Barat untuk berperilaku hidup bersih. Misalnya, mencuci tangan sebelum makan dan membuang sampah pada tempat sampah. Masker, dia melanjutkan, wajib digunakan bagi orang yang beraktivitas di tempat berdebu maupun pengendara motor.

Menurut dia, anak-anak umumnya lebih rentan terhadap penyakit infeksi tersebut. Dia mengimbau orang tua lebih mewaspadai penyebaran penyakit itu. Misalnya, membekali anak sekolah dengan makanan dan tidak membiarkan anak jajan. Sedangkan, antisipasi penyebaran penyakit terhadap bayi adalah melalui pemberian air susu ibu. "Tidak boleh ada susu formula untuk makanan tambahan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah mengimbau remaja harus dijauhi dari asap rokok untuk menjegah penyakit infeksi itu. Penyakit yang umumnya diderita adalah batuk dan pilek.

Selain itu, warga yang sering berada di ruangan berpendingin dianjurkan banyak mengkonsumsi air putih. "Di ruang ber-AC memang tidak berkeringat tapi pasti dehidrasi. Maka butuh air putih," katanya.


Kurniasih Budi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Bahan Alami Buat Meredakan ISPA

28 Agustus 2023

Ilustrasi anak penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).  ANTARA/FB Anggoro
Inilah 5 Bahan Alami Buat Meredakan ISPA

ISPA dapat menyebabkan gejala seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, dan bahkan dapat berkembang menjadi masalah pernapasan yang lebih serius.


Ketahui Penyakit ISPA, Gejala dan Pencegahannya

2 Desember 2022

Warga korban gempa Cianjur membawa bantuan dari Istana kepresidenan di Kampung Sarampad Kecamatan Cugenang , Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat 26 November 2022. Para pengungsi yang tinggal ditenda yang didirikan secara mandiri masih sangat membutuhkan  beras, minyak, sayur, telur, pampers orang tua dan bayi, susu, selimut. Data dari BNPB mencatat pada hari kelima korban meninggal dunia akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur sebanyak 310 serta 24 orang masih belum ditemukan.  Tempo/Amston Probel
Ketahui Penyakit ISPA, Gejala dan Pencegahannya

Dua ribuan pengungsi gempa Cianjur disergap ISPA. ISPA merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut, gejalanya pun ada yang ringan sedang dan berat.


4 Jenis Penyakit yang Mengintai di Musim Hujan

22 Februari 2018

Ilustrasi perempuan sakit. Shutterstock
4 Jenis Penyakit yang Mengintai di Musim Hujan

Ada empat jenis penyakit yang mengancam saat musim hujan. Salah satunya muncul karena kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan.


Aktivitas Gunung Dokuno Meningkat, Masyarakat Butuh Masker

11 Januari 2017

Ilustrasi Gunung Meletus.
Aktivitas Gunung Dokuno Meningkat, Masyarakat Butuh Masker

Abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Dokuno dikeluhkan masyarakat, terutama yang bermukim di Kota Tobelo, karena mengganggu aktivitas mereka.


Kemarau, 30 Ribu Warga Sampang Terserang ISPA

28 Agustus 2015

TEMPO/Gunawan Wicaksono
Kemarau, 30 Ribu Warga Sampang Terserang ISPA

Warga Sampang diingatkan bahwa ISPA juga bisa dicegah dengan menggunakan masker saat banyak beraktivitas di luar rumah.


Ribuan Warga Terpapar Debu Panas Batubara di Barito Kuala  

18 Agustus 2015

Ilustrasi tambang batubara. ANTARA/Muhammad Adimaja
Ribuan Warga Terpapar Debu Panas Batubara di Barito Kuala  

Debu batubara itu juga diklaim merusak lahan pertanian warga.


5 Langkah Tepat Cegah ISPA Saat Mudik Lebaran

11 Juli 2015

Dailymail.co.uk
5 Langkah Tepat Cegah ISPA Saat Mudik Lebaran

"ISPA seringkali membuat badan jadi lemas, sehingga berbahaya kalau mengemudi, termasuk konsentrasi menurun," kata dia.


Yogyakarta Panas Ekstrem, Warga Waspada ISPA

13 Oktober 2014

Sejumlah murid SD Dawuhan 2, Sirampog, Brebes, Jawa Tengah menggunakan masker saat belajar di sekolahnya, Sabtu 13September 2014. Pihak sekolah mewajibkan murid memakai masker untuk meminimalisir gangguan ISPA dampak abu vulkanik Gunung Slamet. TEMPO/Budi Purwanto
Yogyakarta Panas Ekstrem, Warga Waspada ISPA

Warga Yogyakarta disarankan menambah frekuensi mandi dan minum air dua kali lebih banyak.


Cara Mendeteksi Balita Kena ISPA

14 September 2012

Pneumonia. REUTERS/Oswaldo Rivas
Cara Mendeteksi Balita Kena ISPA

Untuk balita usia 0 - 2 bulan bisa dideteksi jika hentakan napasnya terjadi 60 kali per menit, berarti dia positif ISPA atau pneumonia akut.


Penderita Saluran Pernafasan Mencapai 9.000 Orang Setiap Bulan

10 Desember 2009

Penderita Saluran Pernafasan Mencapai 9.000 Orang Setiap Bulan

Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan rata rata setiap bulannya terdapat 9.000 warga mengeluhkan terjangkit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).