TEMPO Interaktif, Bekasi - Sekitar 900 santri pondok pesantren di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pawai keliling kampung. Acara itu dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1431 Hijriyah, tepat hari ini 18 Desember 2009.
Santri yang mayoritas anak usia sekolah dasar itu berjalan kaki dengan mengusung simbol-simbol Islam, semangat perjuangan para mujahid, dan budaya timur tengah.
Santri di bagian paling depan membawa spanduk, isinya 'selamat tahun baru Hijriah semoga membawa kedamaian pada semua umat manusia'. Lalu diikuti grup drumband yang terus menghadirkan suara ramai sepanjang jalan, kemudian di belakangnya berjejer peserta memakai pakaian kebangsaan orang Arab berjubah dan kepalanya dililit surban, ada yang membawa serta miniatur hewan Unta, dan ada juga memanggul rudal dan pelontar batu layaknya mujahid Palestina.
Orang tua para santri tidak mau ketinggalan, mereka berjalan di bagian paling belakang membawa bendera pondok pesantren, dan spanduk tulisan 'Perangi Kemungkaran'. Peserta pawai gabungan dari beberapa pondok pesantren, di antaranya, Al- Hanafiyyah, Baratul Qodri, dan Az-Zikro.
Rute pawai sepanjang tiga kilometer, di jalan-jalan kampung Pedurenan, Jatiasih, Bekasi.
Panitia pawai Syamsudin Hadri, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hanafiyyah mengatakan santri hendak mengingatkan kepada masyarakat pentingnya menjaga kesatuan. "Dengan begitu rasa damai selalu hadir di hati kita," kata dia disela-sela pawai.
Perangkat pawai yang dipakai telah dipersiapkan seminggu sebelum acara berlangsung. Para santri membuat sendiri simbol-simbol yang mereka inginkan, seperti unta, rudal, ataupun pakaian khas masyarakat Arab.
Malam sebelumnya, sekitar 200 jemaah masjid di Jatiasih tumplek ke jalan raya. Setiap peserta membawa obor, menyanyikan lagu salawat badr.
HAMLUDDIN