TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta berencana meminta penjelasan dari pemerintah terkait pemberian izin patung Obama. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Sayogo Hendrosubroto mengatakan, penjelasan itu diperlukan guna merespon reaksi masyarakat atas keberadaan patung tersebut.
“Tentu kami pertanyakan,” ujar Sayogo (21/12)
Sayogo mengakui bahwa keberadaan patung tersebut telah memicu reaksi dari sejumlah warga. Alasan penolakan itu umumnya dikarenakan masih banyak tokoh pahlawan nasional maupun lokal lain yang lebih layak diabadikan. “Kita itu tidak pernah kekurangan figur pahlawan yang berjasa besar bagi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Meski tidak sepenuhnya menolak, Sayogo menilai keberadaan patung tidak ditempatkan di ruang publik. “Saya kira lebih tepat jika diletakkan di bekas rumah, sekolahnya. Ruang publik akan lebih bernilai jika dihias patung pejuang nasional. Bukankah kita belum tahu apakah figur Obama di masa datang merupakan sosok yang layak diteladani,” ujarnya.
Menurut rencana, penjelasan pihak eksekutif akan difasilitasi anggota dewan melalui forum rapat kerja yang akan datang. “Pemerintah harus bisa menjelaskan studi kelayakan patung tersebut. Terus terang saya heran bagaimana mungkin proses perizinan bisa berlangsung secepat itu,” ujarnya.
Rencana tersebut ditanggapi dingin Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni. Saat ini, kata dia, pemerintah masih mengkaji desakan masyarakat yang menuntut relokasi patung tersebut. “Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan. Kami tidak bisa mengambil keputusan dalam waktu singkat. Saat ini masih kami bicarakan,” ujarnya.
Menurut Sylviana, taman Menteng merupakan ruang publik yang juga bisa dihias oleh figur selain Obama. Berdasarkan kajian dari sisi estetika ruang, setidaknya terdapat delapan titik lain yang bisa dimanfaatkan warga untuk menghadirkan patung tokoh yang dianggap berjasa. “Mereka bisa mengajukan izin ke dinas pertamanan,” katanya.
Patung Obama menuai reaksi tidak lama setelah pemerintah meresmikan patung tersebut dua pekan silam. Masyarakat menilai patung tersebut telah menciderai rasa nasionalisme karena masih banyak sosok pahlawan nasional lain yang lebih layak diabadikan di taman tersebut.
Dukungan penolakan juga tampak dari sejumlah warga di jejaring sosial dunia maya Facebook melalui grup “Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng”. Hingga berita ini diturunkan, jumlah dukungan tersebut telah menembus angka 38 ribu orang dan diperkirakan masih terus berlipat.
Penggagas grup turunkan patung Obama, Heru Nugroho menerangkan, desakan untuk merelokasi patung sedianya telah mereka upayakan melalui jalur audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta. Namun sayang, sirat yang telah mereka kirimkan beberapa waktu lalu tersebut hingga kini belum mendapatkan respon.
“Kami juga telah mengirimkan surat permohonan audiensi dengan wakil rakyat. Kami masih menunggu respon,” kata Heru. Kalaupun tidak mendapat tanggapan, Heru menerangkan bahwa pihaknya berencana menggugat izin pendirian patung tersebut melalui jalur hukum. “Rencana gugatan class action sedang kami bahas,” ujarnya.
RIKY FERDIANTO