TEMPO Interaktif, Jakarta - Baekuni alias Babe, 48 tahun, tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap Ardiansyah mengaku senang melihat korbanya menderita saat ia melakukan aksinya.
"Ia menikmati saat melihat korbannya menderita," ujar pengacara Babe Haposan Hutagalung saat dihubungi Tempo, Selasa (12/1).
Menurut Haposan pengakuan tersebut diungkapkan oleh Babe saat diperiksa penyidik pada Senin (11/1) malam kemarin dan selanjutnya dipertegas pada pemeriksaan hari ini, Selasa, (12/1). "Pengakuannya singkat, tapi jelas kalimatnya, tanpa ada pemaksaan, cuma untuk lebih detail waktu pembunuhan dan lokasi pembungan ia meminta waktu untuk mengingat kembali," ujar Haposan.
Saat ini kondisi kejiwaan Babe, menurut Haposan, baik dan normal. "Ia memberikan keterangan dengan lancar, sehingga kami berkesimpulan ia normal dan waras, bukan gila," katanya.
Jumat pekan lalu, Ardiansyah, 9 tahun, seorang anak pengamen jalanan dibunuh dan dimutilasi oleh Baekuni alias Babe, 48 tahun. Babe adalah koordinator pedagang asongan dan anak-anak pengamen jalanan - salah satunya adalah Ardiansyah - di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Tubuh anak pengamen jalanan yang tinggal di Gang Ketut, RT 4, RW 7, Cakung itu dipotong-potong menjadi 5 bagian dan dibuang di dua lokasi berbeda. Bahkan setelah korban dibunuh, sebelum dimutilasi, Babe mensodomi korban. Polisi telah berhasil mencokok Babe di kediamannya di Gang Masjid H. Murdalim, RT 6 RW 2, Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur, Sabtu pekan lalu.
Selain membunuh dan memutilasi Ardiansyah, 9 tahun, pada penyidik Babe mengaku juga melakukan hal yang sama terhadap dua anak jalanan lainnya yaitu Adi dan Arif. Pembunuhan pada dua anak tersebut dilakukan pada 2007 dan 2008.
Pada 9 Juni 2007 ditemukan potonga tubuh yang dibungkus plastik di Jalan Raya Bekasi, tidak jauh dari Pasar Klender, hingga sekarang identitas korban masih belum terungkap. Sedangkan pada 2008 terdapat dua kasus mutilasi, yaitu pada 14 Januari ditemukan potongan tubuh anak laki-laki di dekat pusat belanja Bekasi Trade Center (BTC) Bekasi dan pada 15 Mei ditemukan potongan tubuh anak laki-laki tanpa kepala di Terminal Pulogadung.
Penyidik masih menyelidiki apakah dua dari tiga korban mutilasi yang ditemukan sejak 2007 hingga 2008 itu adalah korban Babe atau bukan. "Atau mungkin semuanya, kami masih mengorek terus keterangan dari Babe," kata Haposan.
AGUNG SEDAYU