TEMPO Interaktif, Jakarta -Pembukaan cabang baru Institut Kesenian Jakarta di Kota Tua, Jakarta Barat mulai menemui titik terang.
Kepala Seksi Penataan Pengembangan dan Publikasi, Ahmad Ghozali mengungkapkan bahwa ada beberapa lokasi alternatif yang ditawarkan Unit Pelaksana Tugas Kota Tua.
"Ada gedung Cipta Niaga, Kerta Niaga, dan Jasindo," katanya saat ditemui Tempo di Museum Sejarah, Senin (25/1). Menurutnya pihak UPT hanya bisa menawarkan pada IKJ, gedung-gedung milik BUMN yang masih belum difungsikan tersebut.
Bahkan semula, gedung Arsip Mandiri pernah menjadi salah satu alternatif untuk Kampus IKJ tersebut. Namun, Ghozali membantah hal ini. "Kalau bank agak susah, karena kita harus berurusan dengan BI," katanya lagi.
Mengenai kepastian lokasi Kampus IKJ ini, Kepala UPT Kota Tua, Candrian Attahiyyat mengaku belum bisa memastikan gedung mana yang akan dipakai. Namun, sumber Tempo menyebutkan bahwa Gedung Cipta Niaga disebut menjadi kandidat terkuat diantara kedua gedung lainnya.
Tapi kemudian dibantah oleh Candrian. "Belum," jawab Candrian lewat sebuah pesan pendek pada Tempo, Senin (25/1) tentang isu tersebut.
Wacana pembukaan cabang IKJ di Kawasan Kota Tua ini, menurut Kepala Tata Usaha UPT Kota Tua Erlinda berawal dari usulan mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta Aurora Tambunan. Saat ini, beliau menjabat menjadi Deputi Gubernur Bidang Pariwisata DKI Jakarta.
Rencana pembukaan kampus IKJ yang baru ini juga ada kaitannya dengan rencana menjadikan Kota Tua sebagai kawasan industri kreatif sejak 2009 lalu.
"Tahun 2010 ini adalah menentukan lokasi dan kegiatan perencanaan. Tahun 2011 sudah masuk anggaran dan pemugaran. Tahun 2012 baru penempatan," ujar Ghozali saat ditemui di kantornya Museum Sejarah Kota Tua, Senin (25/1).
FEBRIANA