TEMPO Interaktif, Jakarta - Anggaran pengadaan laboratorium bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan MH Thamrin yang mencapai Rp 48,4 miliar dinilai tidak benar oleh DPRD DKI Jakarta. Anggota Komisi E DKI Jakarta Fahmi Zulfikar menyatakan bahwa jumlah tesebut tidak hanya dianggarkan untuk lab bahasa.
"Jumlah tersebut dialokasikan untuk semua pos anggaran," kata Fahmi saat ditemui wartawan di ruangannya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (25/1). Menurutnya, telah terjadi kesalahan dalam pemasukan anggaran dan seharusnya hal itu dapat dipertanyakan langsung kepada Badan Pengelola Keuangan Daerah.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan bahwa masalah anggaran lab itu hanya merupakan kesalahan pada saat pemasukan kode rekening. "Seharusnya itu dianggarkan untuk tujuh pos yang berbeda, termasuk di dalamnya merupakan anggaran untuk pengadaan laboratorium bahasa," katanya ketika ditemui di kantornya, Senin (25/1). Sedang sisanya merupakan anggaran untuk pengadaan laboratorium untuk mata pelajaran lainnya seperti Fisika, Kimia, dan Biologi serta anggaran untuk pengembangan perpustakaan.
Fauzi menyatakan bahwa nantinya jumlah anggaran itu akan diperbaiki sesuai dengan agenda Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah -perubahan yang akan keluar pada bulan Juni nanti. "Sementara, pembangunan laboratorium akan tetap berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan," katanya.
Menurut Fauzi, pembangunan harus tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan dalam kurikulum sekolah. "Nantinya laboratorium itu akan digunakan untuk para siswa mulai tahun ajaran 2010 ini," katanya.
Dari jumlah anggaran Rp 48,4 miliar, anggaran untuk pembangunan lab bahasa itu hanya sebesar Rp 6,3 miliar. Jumlah lainnya dianggarkan untuk pembangunan laboratorium lainnya seperti untuk laboratorium Kimia berbasis komputer Rp 3,6 miliar dan pengadaan peralatan Rp 4,6 miliar. Selain itu untuk laboratorium Fisika sebesar Rp 10,3 miliar, laboratorium Biologi Rp 7,8 miliar, serta pengembangan perpustakaan dan ruangan lainnya sebesar Rp 15 miliar. Fahmi menyatakan bahwa jumlah itu sudah sangat sesuai dengan kebutuhan.
EZTHER LASTANIA