TEMPO Interaktif, Bekasi - Kepala Seksi Perencanaan Dinas Binamarga dan Tata Air Kota Bekasi Erwin Guinda, mengatakan jalan layang dibangun di lokasi tidak sebidang atau perempatan jalan.
Dari arah Bekasi, di perempatan jalan Cut Meutiah, Perumahan Galaxi, Caman, dan Sumberarta. Adapun jembatan, akan dibangun di pintu air Kali Bekasi. "Jembatan layang supaya tidak menimbulkan kemacetan di jalan umum," kata Erwin, kepada Tempo di kantornya, Senin (25/1).
Bidang perencanaan telah membuat desain kasar bangunan jalan sepanjang 12 kilometer itu. Bekasi, kata Erwin hanya membangun sepanjang tujuh kilometer dari Bekasi Timur- Sumberarta, adapun dari Sumberarta- Cawang akan dibangun Provinsi DKI.
Ruas jalan khusus busway dibangun menyusuri sisi selatan Kali Malang, di atas lahan milik Perum Jasa Tirta Jati Luhur. Lebar jalan 6,5 meter, dibuat dua lajur arah Jakarta maupun arah Bekasi. Di bagian tengah jalan dibangun separator busway, untuk pemisahan lajur.
Di sisi kiri jalur busway ada trotoar untuk pedestrian 1,5 meter, lalu jalur sepeda motor 2,5 meter.
Menurut Erwin, jalur sepeda motor hanya untuk arah Jakarta. Adapun arah sebaliknya ke Bekasi, memakai jalan lama jalan KH Noer Alie.
Sayangnya, pembangunan tidak bisa dilakukan sekaligus karena dananya terbatas. Saat ini Kota Bekasi baru mendapat bantuan Rp 16 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Rp 3 miliar dari DKI Jakarta.
Dana itu, kata Erwin, belumlah cukup untuk membangun infrastuktur jalan busway. Idealnya, dana yang dibutuhkan untuk membangun jalur busway khusu wilayah Bekasi Rp 100 miliar. Dana itu termasuk pengadaan sepuluh armada busway, berikut infrastruktur jalan seperti terminal, halte, dan rambu- rambu jalan.
Karena terbatasnya anggaran, Erwin melanjutkan, tahap pertama pembangunan hanya sepanjang 5,1 kilometer dari depan Metropolitan Mal sampai Sumberarta. Selain masalah dana, Pemerintah Kota Bekasi masih menunggu kepastian pembangunan tol Becakayu (Bekasi, Cawang, Kampung Melayu). Lahan tol Becakayu juga dibangun di sisi selatan Kali Malang, dirancang supaya jalurnya tidak berbenturan. Fungsi utama busway, kata dia, untuk menggenjot moda angkutan massal di Kota Bekasi. "Tujuan utamanya membuat masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal," kata dia.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Dadang Hidayat, mengatakan proyek pembangunan busway sebenarnya sudah bisa ditenderkan. "Dana tahap awal sudah siap," kata Dadang. Mekanisme dan sarat lelang akan dibuka oleh Bagian Perencanaan Dinas Binamarga dan Tata Air, diperkirakan Februari nanti.
HAMLUDDIN