TEMPO Interaktif, Jakarta - Kasus demam berdarah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, belum mengalami lonjakan sampai saat ini. ''Sampai hari ini hanya ada tiga pasien, dua anak-anak dan satu dewasa,'' ujar Royan, staf Hubungan Masyarakat RSCM, Selasa (26/1).
Dia menjelaskan, ketiga kasus tersebut juga bukan kasus baru, melainkan pasien lama.
Dalam dua tahun terakhir ini tidak terdapat lonjakan pasien demam berdarah dengue di RSCM karena masih dapat ditangani oleh rumah sakit-rumah sakit lain.
"Ini berbeda dengan tiga-empat tahun lalu saat terjadi kejadian luar biasa demam berdarah di mana RSCM mengalami lonjakan pasien demam berdarah karena rumah sakit lain sudah melebihi kapasitas," ungkapnya.
Kasus demam berdarah biasanya mewabah saat musim hujan, selama rentang Januari-Mei. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang memiliki ciri khas bertubuh belang, aktif di pagi dan siang hari, serta bertelur di genangan air jernih.
Masyarakat diminta ikut tanggap dalam melakukan tindakan preventif penyebaran demam berdarah dengan memutus rantai perkembangan jentik nyamuk pembawa penyakit yang mematikan ini. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan 3M plus, yaitu menguras dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan, menaburkan larvasida (abate) dan memperhatikan tempat-tempat yang menampung air.
Ratnaning